Menu
in ,

Cara Tingkatkan Daya Saing Wanita di Dunia Kerja

Pajak.com, Jakarta – Peringatan Hari Kartini bukan sekadar soal sanggul dan kebaya, tapi bagaimana kita mampu memanifestasikan semangatnya menjadi karya nyata. Tentu, karya yang disesuaikan pada bidang dan kemampuan masing-masing wanita. Apalagi saat ini wanita memiliki kesempatan yang sama untuk berkarier pada bidang apapun di dunia kerja. Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Juli 2021 mencatat, sebanyak 33,08 persen dari 2,82 juta pekerja di jabatan manajerial merupakan wanita. Jumlah itu meningkat 2,71 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yakni sebesar 30,37 persen. Namun, proporsi kepemimpinan wanita di level manajerial masih tertinggal dari laki-laki yang sebesar 66,2 persen.

Secara etimologi, wanita memiliki arti perempuan dewasa. Semantara, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dewasa artinya matang dalam pikiran dan pandangan. Dengan demikian, wanita seyogianya mampu bekerja profesional dan berpeluang juga membangun karier hingga level tertinggi. Berikut tips meningkatkan daya saing wanita di dunia kerja yang Pajak.com himpun dari pelbagai sumber.

  • Fokus pada apa yang dikerjakan 

Umumnya, semua pekerjaan telah disesuaikan dengan kapasitas masing-masing. Maka tugas Anda, fokuslah pada bidang pekerjaan yang diemban saat ini. Bangun mindset untuk tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh orang lain, utamanya hal-hal yang sejatinya tidak terlalu penting. Bahkan, disarankan untuk tidak terlalu memerhatikan pekerjaan atau kesuksesan orang lain. Jadikan itu hanya sebatas motivasi diri, bukan iri hati yang bermuara pada rasa kecewa. Bangga pada pekerjaan yang Anda tekuni dan lakukan dengan optimal.

  • Tingkatkan kemampuan dan pengalaman

Di dunia kerja saat ini, jenis kelamin sudah bukan jadi hal yang penting. Banyak perusahaan sudah fokus pada kemampuan, kapasitas, serta pengalaman karyawan dalam berkarier. Dengan demikian, wanita harus terus berupaya meningkatkan kemampuan dan pengalamannya. Misalnya, seorang konsultan pajak, kendati telah mengenyam pendidikan tertinggi, ia juga bisa mengasah kemampuannya dengan mengikuti pelbagai macam seminar atau pelatihan perpajakan. Apalagi, perpajakan merupakan bidang yang terus berkembang, dinamis, multidisipliner dan multisektor.

  • Manfaatkan kemampuan “multitasking” dan berpikir lebih detail

Secara naluriah, wanita mempunyai kemampuan yang tidak dimiliki oleh laki-laki, yaitu multitasking. Wanita harus pintar memanfaatkan kemampuan itu dalam penerapan di dunia kerja. Di samping itu, mengutip Orasi Ilmiah bertajuk Sewindu Pengabdian Prof. Dr. Haula Rosdiana, M.Si sebagai Guru Besar Ilmu Kebijakan Perpajakan, terdapat hasil riset yang menyatakan bahwa memori otak wanita lebih besar ketimbang pria. Artinya, wanita cenderung mempunyai kemampuan mengingat lebih detail.

  • Set standar dan batasan

Kendati multitasking, wanita juga harus menetapkan standar dan batasan kerja yang wajar. Tetap cintai diri sendiri dan keluarga. Jangan sampai lupa untuk menjaga kesehatan. Misalnya, Anda bisa membatasi diri untuk bekerja hingga pukul 21.00 WIB, makan sesuai kebutuhan, dan olahraga ringan namun rutin.

  • Temukan sosok yang tepat untuk menjadi “support system”

Untuk bisa berada di titik tertinggi karier, wanita membutuhkan support system yang bisa diajak bekerja sama untuk mendukung pekerjaan. Support system bisa siapa saja, orangtua, suami, anak, sahabat, atau lainnya. Dengan memiliki support system yang kuat, biasanya wanita cenderung lebih gigih dan teguh dalam menjalankan pekerjaannya. Ia tidak akan mudah menyerah bila tantangan pekerjaan menghadang.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version