Menu
in ,

Bitcoin Melemah, Ethereum dan Cardano Menguat

Bitcoin Melemah, Ethereum dan Cardano Menguat

FOTO : IST

Pajak.com, Jakarta – Pergerakan mata uang kripto terpantau mayoritas melemah, pada perdagangan akhir pekan ini. Berdasarkan data dari Investing dan Indodax, harga bitcoin turun 3,2 persen ke level harga 48.409,30 dollar AS atau setara dengan Rp 720.006.000; litecoin ambruk 2,58 persen ke 312,19 dollar AS atau Rp 4.641.000; chainlink melemah 0,46 persen ke 44,76 dollar AS atau Rp 665.623. Berikutnya, ripple merosot 2,48 persen ke 1,34 dollar AS atau setara Rp 20.025; dogecoin terjun bebas 4,62 persen ke 0,52 dollar AS atau Rp 7.666. Di sisi lain, ethereum menguat 0,66 persen ke posisi 3.906,62 dollar AS atau setara dengan Rp 58.052.000 dan cardano meroket 12,16 persen ke 2,10 dollar AS atau Rp 31.131.

Turunnya nilai kripto raksasa, ternyata membawa hikmah bagi alternatif. Sebagai contoh, cardino. Namanya tidak sepopuler bitcoin atau dogecoin. Tetapi, seperti pepatah jawa alon-alon asal kelakon, cardino perlahan naik hingga mencetak level barunya di 1,86 dollar AS beberapa hari ini. Cardano berhasil menembus level 2 dollar AS untuk pertama kalinya dan mencapai rekor terbaru di level 2,2 dollar AS. Dengan peningkatan ini cardano masuk ke daftar lima besar kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, bahkan hampir melewati dogecoin.

Fenomena itu barangkali lantaran harga cardano masih relatif murah dibandingkan dengan kripto lainnya. Selain itu, penggunaan teknologi dari kripto yang diciptakan matematikawan dan entrepreneur Charles Hoskinson ini lebih menjamin keamanan dan kemudahan proses dalam transaksi.

Faktor utama lainnya tentu saja karena harga bitcoin turun akibat cuitan Musk, pada Rabu lalu. Akan tetapi, alasan Musk memutuskan untuk tidak menerima pembayaran bitcoin pada Tesla sangat bijaksana. Musk khawatir penggunaan listrik (bahan bakar fosil) yang tinggi ketika penambangan bitcoin. Ia bakal memperbolehkan bertransaksi menggunakan bitcoin lagi, asalkan penambangan kripto itu menggunakan energi berkelanjutan.

“Tesla juga akan mencari cryptocurrency yang konsumsi energinya di bawah 1 persen bitcoin,” tulis Tesla yang diumumkan Musk di akun Twitter pribadinya, Jumat (14/5).

Sehari setelah pengumuman itu, Musk kembali mencuit tentang cryptocurrency. Ia menyebut sedang bekerja dengan tim pengembangan dogecoin untuk meningkatkan efisiensi sistem transaksi. “Sangat menjanjikan. Seperti biasa, jangan panik,” begitu penggalan cuitan Musk.

Analis investasi bahkan akademisi pun turut merespons pernyataan Elon Musk. “Tidak jelas apakah pernyataan Elon Musk ini mengacu pada efisiensi dalam hal penggunaan energi, kemudahan penggunaan atau kesesuaian sebagai mata uang,” kata Mark Humphery Jenner, seorang Profesor dari Universitas New South Wales di Sydney.

Memang, konsumsi listrik penambangan dogecoin lebih rendah dari bitcoin. Konsumsi listrik dogecoin hanya 0,12 kilowatt jam per transaksi sementara bitcoin mengkonsumsi 707 kilowatt. Namun, saat ini belum ada yang menggunakan dogecoin untuk membeli apa pun.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version