BEI Luncurkan “Single Stock Futures”, Ini 4 Kelebihannya
Pajak.com, Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) luncurkan produk derivatif baru, yaitu Kontrak Berjangka Saham (KBS) atau Single Stock Futures (SSF), di Main Hall BEI, (12/11). BEI menyebut bahwa setidaknya ada 4 kelebihan SSF dibandingkan dengan investasi lain.
Direktur Utama BEI Iman Rachman menuturkan, BEI akan senantiasa adaptif dan inovatif dalam mengembangkan variasi produk non-saham, termasuk produk derivatif agar dapat dimanfaatkan oleh investor pasar modal Indonesia untuk mengoptimalkan keuntungan. Ia pun mengajak anggota bursa untuk turut aktif dalam perdagangan derivatif di BEI.
“Saat ini baru terdapat 3 anggota bursa yang telah menyediakan fasilitas perdagangan Single Stock Futures, yaitu PT Binaartha Sekuritas, PT Phintraco Sekuritas, dan PT Ajaib Sekuritas Asia. Semoga setelah ini akan lebih banyak lagi anggota bursa yang turut serta meramaikan perdagangan derivatif dengan menjadi anggota bursa derivatif,” jelas Iman dalam sambutannya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik berharap SSF dapat dimanfaatkan investor sebagai alternatif produk investasi.
“Investor dapat mengoptimalkan keuntungan investasinya dengan SSF melalui capital gain dan dapat menjadi hedging saat pasar sedang bearish,” kata Jeffrey.
Ia juga berharap kehadiran SSF dapat meningkatkan minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia, sehingga dapat mendukung peningkatan likuiditas, jumlah investor, dan resiliensi pasar modal terhadap fluktuasi pasar global di masa depan.
4 Kelebihan “Single Stock Futures”
BEI mendefinisikan SSF sebagai produk derivatif baru berupa perjanjian atau kontrak antara 2 belah pihak untuk menjual atau membeli suatu saham di masa depan dengan harga yang telah ditentukan.
Adapun 4 kelebihan SSF dibandingkan dengan investasi lainnya, yaitu pertama, investor dapat melakukan lindung nilai (hedging) atas portofolio dari pergerakan harga saham underlying. Kedua, SSF juga dapat digunakan sebagai alternatif investasi bagi investor untuk sarana profit optimization, baik saat keadaan pasar sedang bullish maupun bearish. Investor dapat mengambil posisi beli (long) ketika pasar sedang bullish, atau posisi jual (short) ketika pasar sedang bearish untuk memperoleh potensi keuntungan.
Ketiga, dana yang dibutuhkan investor jauh lebih kecil dibandingkan membeli saham secara langsung, karena SSF ditransaksikan secara leverage. Keempat, realisasi keuntungan investor didapatkan lebih cepat karena penyelesaian SSF diselesaikan secara tunai dalam 1 hari bursa.
Sama seperti produk-produk lainnya yang ditransaksikan melalui BEI, SSF juga diperdagangan secara real time diawasi oleh BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta penyelesaian transaksinya dijamin oleh PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).
SSF diluncurkan menggunakan anggota Indeks LQ45 sebagai konstituen underlying, yang merupakan bagian dari 5 saham yang likuid dan memiliki fundamental baik, meliputi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Merdeka Copper Gold Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Astra International Tbk. Investor yang ingin bertransaksi SSF dapat membuka rekening di perusahaan sekuritas anggota bursa yang telah memperoleh izin.
Comments