in

KemenkopUKM Gandeng WWF Indonesia, Perkuat Bisnis

“Untuk mewujudkan program-program tersebut, butuh kemitraan dan sinergi dengan banyak pihak. Misalnya, dengan WWF, bisa masuk dari sisi edukasi dan sosialisasi mengenai ekonomi hijau,” jelasnya.

Menurutnya, banyak UMKM lokal yang sudah mempraktikkan ini dengan nilai tradisional dan kearifan lokal. Terlebih, adaptasi dengan ekonomi hijau akan membuka pasar yang lebih luas. Melihat hal itu, Arif tetap mendorong agar lebih banyak kolaborasi dan kerjasama yang dapat mendorong praktik dari agenda ekonomi hijau.

“Karena, hal itu tidak hanya akan memberikan pemulihan ekonomi dan lapangan pekerjaan, ekonomi hijau akan membantu memajukan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang telah menjadi fokus kami,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Badan Pengawas yayasan WWF Indonesia Alexander Rusli menyampaikan bahwa melalui penandatanganan MoU ini akan dilakukan pilot project bersama. Disamping itu, yayasan WWF Indonesia diharapkan dapat berkolaborasi melakukan pendampingan pada UKM untuk meningkatkan kualitas produk usaha dalam menghasilkan produk inovatif, namun juga ramah lingkungan. WWF Indonesia mencatat, ada sekitar 75 persen kebocoran dari sumber berbasis lahan diperkirakan berasal dari sampah yang tidak terkumpul (Ocean Conservancy, 2017).

Baca Juga  Moeldoko: Penerapan Perdagangan Karbon Harus Berjalan Optimal Sebelum Oktober 2024

“Dibutuhkan solusi yang dapat mengurangi dampak kolektif yang disebabkan limbah plastik yang dihasilkan masyarakat, yang dapat menjadi ancaman global bagi bumi,” ujarnya.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *