Menu
in ,

Tips Kerja Produktif Walau Sedang Isoman

Tips Kerja Produktif Walau Sedang Isoman

FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, pasien konfirmasi COVID-19 varian Omicron bisa melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah dengan syarat bergejala ringan, berusia 45 tahun ke bawah, tidak memiliki komorbid, dan dapat mengakses telemedisin. Bila Anda termasuk dari kriteria itu, jangan khawatir. Jalani protokol kesehatan (prokes) dengan disiplin dan semangat. Anda bisa tetap produktif bekerja meskipun harus isoman di rumah. Berikut tips-nya:

1. Bangun pagi dan olahraga 

Pasien isoman disarankan tetap bangun pagi seperti biasa. World Health Organization (WHO) menyarankan pasien untuk tetap aktif berolahraga selama isoman, minimal selama 150 menit setiap minggunya. Selain untuk menjaga daya tahan tubuh, olahraga juga menghasilkan endorfin yang membuat Anda lebih bahagia dan bersemangat.

Ada banyak jenis olahraga yang bisa Anda lakukan di rumah, mulai dari aerobik, yoga, atau pemanasan dan peregangan sederhana. Setelah itu, jangan lupa sarapan, konsumsi obat atau vitamin, dan mandi.

2. Hindari perasaan merasa terisolasi

Pasien isoman berpotensi mengalami tekanan psikologis. Kesendirian dapat membuat orang kurang termotivasi dan merasa dikucilkan. Untuk memitigasi perasaan itu, Anda harus menjaga komunikasi dengan atasan, tim, kerabat dari rumah secara virtual. Terpenting, jalin pula komunikasi dengan keluarga.

3. Disarankan punya ruang kerja pribadi 

Upayakan Anda memiliki ruang atau meja khusus ketika work from home (WFH). Bila memungkinkan, letakkan meja kerja jauh dari tempat tidur dan sofa untuk menghindari godaan rebah-rebahan. Ya, walaupun bekerja dapat dilakukan sembari tiduran, namun posisi duduk akan membuat Anda lebih fokus—pekerjaan dapat selesai dengan optimal. Ciptakan suasana bekerja seperti di kantor. Hal ini juga berfungsi sebagai sinyal agar keluarga di rumah lebih kondusif.

4. Usahakan tidak memakai baju piyama saat WFH

Menggunakan piyama atau baju tidur berpotensi menciptakan vibes santai. Ada yang menyarankan untuk tetap memakai baju kantor meskipun WFH. Sekali lagi, upaya ini demi mereplikasi atmosfer kantor di rumah.

 5. Membuat batasan jam kerja

Penting juga bagi Anda menetapkan batasan jam kerja. Dalam sebuah survei, mayoritas keluhan pegawai saat WFH adalah ketidakmampuan untuk memberi batasan saat bekerja. Semua rapat virtual diikuti tanpa jeda istirahat. Hal ini dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan Anda. Jangan lupa istirahat sejenak—makan, tidur siang 15–30 menit, atau melakukan hobi seperti bercocok tanam, melukis, nonton film, atau membaca buku.

6. Buat jadwal dan target harian 

Supaya batasan kerja lebih terukur, Anda bisa membuat target harian kerja. Upaya ini untuk menjaga produktivitas kerja. Biasanya, bila target dapat diselesaikan, seseorang akan lebih semangat untuk mencapai target-target berikutnya di keesokan hari. Di sisi lain, pekerjaan yang menumpuk berpotensi membuat stres.

Anda bisa menulis jadwal dan target harian pada agenda pribadi, menempelkannya dengan sticky notes di meja kerja, atau memanfaatkan aplikasi pengelola waktu yang bisa diakses melalui gadget.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version