Menu
in ,

Tingkatkan TKDN Untuk Ketahanan Nasional

Pajak.com, Batam – Pengembangan teknologi terkini menjadi keharusan untuk mewujudkan ketahanan nasional Indonesia. Untuk itu, kegiatan riset dan teknologi di dunia industri harus mendapatkan dukungan penuh. Menyadari hal itu, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro melakukan kunjungan kerja industri ke PT Sat Nusapersada Tbk pada Sabtu, (03/04).

Kunjungan itu merupakan bentuk dukungan Menristek/Kepala BRIN terhadap kegiatan riset dan teknologi di dunia industri, khususnya pengembangan teknologi terkini yang mengedepankan hasil produk dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi. Bambang menilai, Research and Development (R&D) menjadi langkah penting dalam rangka membangun industri nasional untuk pemenuhan kebutuhan domestik dan menjaga kedaulatan ekonomi nasional. Terlebih lagi berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan TKDN.

Bambang mengungkapkan, dukungan riset inovasi dan pengembangan adalah sebagai bentuk tindak lanjut untuk menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, yang pada akhirnya menuju kesejahteraan masyarakat Indonesia dan percepatan penerapan teknologi 4.0.

“Pentingnya Indonesia terlibat dalam pengembangan teknologi terkini menjadi suatu keharusan untuk menjadi bagian dalam mewujudkan ketahanan nasional,” ungkap Menteri Bambang.

Kunjungan ini berkaitan dengan inovasi dan pengembangan, di mana PT Tata Sarana Mandiri (PT TSM) merupakan salah satu pelopor industri smartphone 4G di Batam, dan proses produksinya dilakukan oleh PT Sat Nusapersada Tbk. Saat ini PT TSM telah mampu membuat alat pembayaran digital dengan TKDN lebih dari 40 persen yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha dan UMKM.

Sedangkan, PT Sat Nusapersada Tbk merupakan perusahaan manufaktur berteknologi tinggi yang telah memproduksi berbagai produk unggulan seperti smartphone berteknologi 5G, perangkat smart home dan internet of things yang mengedepankan kandungan lokal yang sudah tersertifikasi TKDN lebih dari 30 persen. Produk-produk yang sudah dihasilkan mendukung industri telekomunikasi, keuangan, pendidikan, dan digitalisasi UMKM.

Sebelumnya, Kemenristek juga menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) dengan Monash University terkait kolaborasi riset dan administrasi Australia-Indonesia Centre (AIC). Kerja sama ini untuk memperkuat kolaborasi riset dan inovasi, antara perguruan tinggi Indonesia dan Australia.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version