in ,

Tingkatkan Ekspor Emas, Indika Energy Akuisisi Nusantara

“Transaksi ini merupakan langkah strategis Indika Energy untuk memperkuat diversifikasi bisnis di sektor nonbatu bara yang terus kami upayakan sejak tiga tahun terakhir. Kami berharap transaksi ini dapat menciptakan nilai jangka panjang yang menguntungkan bagi seluruh pemangku kepentingan,” kata Arsjad dalam siaran pers di Jakarta, Senin (28/6/21).

Arsjad mengatakan, sejak Indika Energy melakukan investasi awal di akhir 2018, reserves dan resources dari Masmindo sudah meningkat sebanyak 34 persen dan 18 persen yang sekarang berada di level 1,5 juta ons dan 2,35 juta ons.

“Kami percaya prospek emas ke depannya masih baik,” imbuh Arsjad.

Sebagai bagian dari langkah strategis, anak perusahaan Indika Energy yaitu PT Petrosea Tbk. (Petrosea) juga terlibat di dalam proyek Awak Mas untuk mewujudkan sinergi usaha dalam rangka penciptaan nilai. Petrosea bertindak sebagai kontraktor untuk pengerjaan Front End Engineering and Design (FEED) yang akan dilanjutkan dengan negosiasi pengerjaan Engineering, Procurement and Construction (EPC).

Baca Juga  SMF Dorong Pembiayaan Perumahan Berkelanjutan dan Pengembangan ESG

Sejak masa pandemi tahun lalu, kinerja Indika Energy telah mengalami tekanan. Tahun lalu perusahaan membukukan kerugian senilai 117,54 juta dollar AS, naik dari kerugian bersih tahun sebelumnya yang hanya 18,16 juta dollar AS. Namun,  pada kuartal I/2021 Indika Energy berhasil menekan rugi bersih. Perseroan melihat peluang perbaikan kinerja tahun ini seiring dengan tren kenaikan harga batu bara dunia. Berdasarkan laporan keuangan, emiten berkode saham INDY itu mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 9,36 juta dollar AS pada kuartal I/2021. Jumlah itu menyusut dibandingkan dengan rugi kuartal I/2020 sebesar 21,02 juta dollar AS. Meski demikian, pendapatan Indika Energy turun 9,2 persen menjadi 582,17 juta dollar AS pada kuartal I/2021 dari 641,50 juta dollar AS pada kuartal I/2020.

Baca Juga  Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Digital di ASEAN Diproyeksi 2 Triliun Dollar AS

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *