Sri Mulyani Tegaskan Pentingnya Reformasi untuk Aksesi OECD
Pajak.com, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menghadiri peluncuran Portal Aksesi Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, pada Kamis (3/10). Portal ini berfungsi sebagai platform digital untuk memantau proses aksesi Indonesia menjadi anggota penuh OECD.
Dalam acara tersebut, Sri Mulyani menyampaikan bahwa proses aksesi ini memerlukan reformasi dan perbaikan struktural terhadap 242 instrumen OECD. Instrumen-instrumen ini melibatkan berbagai Kementerian dan Lembaga, termasuk Kemenkeu.
“Untuk Kementerian Keuangan sendiri ada yang 5 core atau plus 8 dalam hal ini yang kita sendiri harus juga melakukan banyak sekali reform yang terus diperdalam. Yaitu di bidang perpajakan, penganggaran, dana pensiun, asuransi, bahkan lingkungan hidup kemudian juga hubungan keuangan pusat dan daerah dan kebijakan pasar keuangan secara umum,” ujar Sri Mulyani dikutip Pajak.com pada Jumat (4/10).
Ia menambahkan, Kemenkeu akan terus bekerja sama dengan Kementerian dan Lembaga lain. Di bawah koordinasi Menko Perekonomian, perbaikan akan dilakukan di berbagai sektor, termasuk kebijakan perdagangan dan investasi.
Menurut Sri Mulyani, proses aksesi ini bukan hal baru. Diskusi awal telah dimulai sejak 2012, dan OECD sudah menunjukkan minatnya dengan membuka kantor Asia Tenggara di Jakarta.
Selama periode 2012-2016, Indonesia juga pernah menjadi co-chair bersama Jepang dalam berbagai forum OECD. Oleh karena itu, Indonesia sudah cukup akrab dengan organisasi ini.
Namun, ia menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam proses ini. “Oleh karena itu yang paling penting tadi yang disampaikan pak Menko selain total football itu dari sisi diplomasi dan approach, tapi juga pemahaman bahwa ini adalah serving our own interest,” tegasnya.
Menurutnya, prinsip-prinsip seperti demokrasi, kebebasan individu, dan supremasi hukum harus diterapkan. Hal ini dilakukan bukan semata-mata untuk memenuhi persyaratan OECD, melainkan untuk membangun negara.
“Bahwa itu kemudian menjadi baik dan kemudian Indonesia bisa eligible menjadi OECD itu hanya konsekuensinya saja,” tambah Sri Mulyani.
Ia juga mengapresiasi peran Menko Perekonomian yang terus memimpin proses aksesi ini. Sri Mulyani menyatakan keyakinannya bahwa dengan komitmen ini, ekonomi Indonesia akan mendapat dampak positif.
“Kami berterima kasih kepada Pak Menko yang terus mendorong dan memimpin proses ini. Saya rasa, dengan kepemimpinan ini, hasil yang baik akan kita capai,” pungkas Sri Mulyani.
Comments