in ,

Sri Mulyani Pamer PDB Meningkat Empat Kali Lipat dan Kemiskinan T

sri mulyani pdb
FOTO : IST

Sri Mulyani Pamer PDB Meningkat Empat Kali Lipat dan Kemiskinan Turun dalam Dua Dekade

Pajak.com, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan capaian luar biasa Indonesia dalam dua dekade terakhir, di mana Produk Domestik Bruto (PDB) meningkat empat kali lipat menjadi 1,4 triliun dollar Amerika Sertikat (AS) atau sekitar Rp 21.000 triliun. Transformasi ini mencerminkan ketahanan ekonomi Indonesia di tengah tantangan global, termasuk pandemi dan gejolak ekonomi dunia.

“Kami membangun infrastruktur dan memperbaiki iklim investasi melalui perubahan undang-undang untuk menciptakan ekosistem yang baik. Kami juga berinvestasi di bidang sumber daya manusia dengan mengalokasikan 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pendidikan,” ujar Sri Mulyani, dikutip Pajak.com dari laman International Monetary Fund (IMF), pada Selasa (31/12).

Baca Juga  Didorong Natal dan Tahun Baru, Indeks Penjualan Eceran Desember Diramal Meningkat 

Ia menambahkan bahwa Indonesia telah memberikan beasiswa kepada 50.000 pelajar untuk menempuh pendidikan di universitas terbaik dunia. Langkah ini bertujuan meningkatkan daya saing global. “Namun, kami tidak bisa mendanai semuanya dengan uang publik. Karena itu kami mengembangkan kemitraan publik dan swasta, serta terus meningkatkan iklim bisnis dan investasi,” sambungnya.

Selain itu, tingkat kemiskinan di Indonesia berhasil menurun drastis hingga sepuluh kali lipat. Jika sebelumnya lebih dari 20 persen penduduk hidup dengan penghasilan kurang dari 2,15 dollar AS per hari, kini angka tersebut menurun menjadi kurang dari 2 persen. Bahkan, DKI Jakarta mencatat pendapatan yang hampir setara dengan negara-negara Eropa, seperti Polandia dan Portugal.

Baca Juga  Tabung LPG 3 Kg Langka, Buruh Bakal Geruduk Kementerian ESDM

Dalam catatan IMF, pertumbuhan PDB Indonesia saat ini diperkirakan stabil di angka 5 persen, dengan tingkat inflasi yang terkendali di 2,5 persen. Namun, dalam World Economic Outlook edisi Oktober 2024, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan stagnan di angka 5,1 persen untuk periode 2024-2029.

Meski demikian, Sri Mulyani tetap optimistis terhadap masa depan ekonomi Indonesia. “Saat ini, Indonesia berada dalam posisi yang lebih kuat dan kompetitif. Bahkan ketika dunia sedang terpuruk dalam krisis, Indonesia memanfaatkan krisis untuk mendorong reformasi lebih lanjut,” tegasnya.

Menurut Sri Mulyani, kebijakan ekonomi yang berfokus pada penguatan di sektor fiskal dan investasi menjadi kunci dalam keberhasilan reformasi ekonomi Indonesia.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *