in ,

Semen Indonesia Masuk Indeks IDX ESG Leaders, Satu-satunya dari Industri Bahan Bangunan

Semen Indonesia Masuk Indeks IDX ESG Leaders
FOTO: Dok. SIG

Semen Indonesia Masuk Indeks IDX ESG Leaders, Satu-satunya dari Industri Bahan Bangunan

Pajak.comJakarta – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dengan kode emiten SMGR resmi masuk dalam daftar konstituen Indeks IDX ESG Leaders untuk periode 2 Mei hingga 31 Oktober 2025. Penetapan ini dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama lembaga pemeringkat global Morningstar Sustainalytics, berdasarkan penilaian terhadap kinerja keberlanjutan (ESG), likuiditas saham, dan kesehatan keuangan perusahaan.

Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni mengatakan, SIG menjadi satu-satunya perusahaan dari sektor bahan bangunan yang terpilih masuk dalam indeks prestisius tersebut. Menurutnya, pencapaian ini merupakan bentuk pengakuan atas konsistensi perusahaan dalam menerapkan prinsip environmental, social, and governance (ESG) secara menyeluruh dalam operasional bisnis.

“SIG bangga menjadi wakil tunggal dari sektor bahan bangunan di IDX ESG Leaders. Ini membuktikan bahwa prinsip keberlanjutan telah menjadi keunggulan kompetitif kami dalam menghadapi tantangan industri ke depan,” kata Vita dalam keterangan resmi, dikutip Pajak.com, Senin (19/5/2025).

Baca Juga  Lengser dari Dirjen Pajak, Suryo Utomo Didapuk Jadi Kepala Badan Teknologi, Informasi, dan Intelijen Negara

Pada 2024, SIG mencatatkan peringkat Medium Risk dengan skor ESG Risk Rating sebesar 25,1 dari Morningstar Sustainalytics. Vita mengemukakan, skor tersebut jauh lebih baik dibandingkan rata-rata perusahaan sejenis di Asia Tenggara yang berada di kisaran 34,1 (kategori high risk). Selain itu, rasio free float saham SIG juga cukup tinggi, yakni mencapai 48,72 persen, memperkuat posisi perusahaan dalam indeks berbasis likuiditas seperti IDX ESG Leaders.

Lebih lanjut, Vita juga menjelaskan bahwa SIG mengandalkan Sustainability Roadmap 2030 sebagai panduan untuk mengintegrasikan strategi bisnis yang ramah lingkungan. Beberapa langkah konkret yang dilakukan antara lain penggunaan bahan baku dan bahan bakar alternatif dari limbah industri dan sampah perkotaan, pemanfaatan teknologi hydrogen injection, hingga efisiensi konsumsi energi termal.

Baca Juga  Wamentan Sudaryono hingga Yovie Widianto Masuk Jajaran Dewan Komisaris Baru Pupuk Indonesia

“SIG berfokus dalam upaya penurunan emisi karbondioksida (CO2) melalui pemanfaatan bahan baku dan bahan bakar alternatif dari limbah industri, biomassa, dan sampah perkotaan yang diolah menjadi refuse-derived fuel (RDF), serta optimalisasi proses produksi dengan teknologi hydrogen injection dan efisiensi specific thermal energy consumption (STEC),” jelasnya.

Selain itu, perusahaan aktif dalam penggunaan energi terbarukan seperti panel surya, PLTA, dan teknologi Waste Heat Recovery Power Generation. Berbagai inisiatif itulah yang berhasil menurunkan intensitas emisi Gas Rumah Kaca (GRK) cakupan 1 sebesar 19,5 persen dibandingkan baseline tahun 2010, serta penurunan emisi GRK cakupan 2 sebesar 16,4 persen dibandingkan baseline 2019.

Di sisi sosial, SIG mengembangkan Ecopark Kambangsemi di Tuban sebagai bentuk pemanfaatan lahan pascatambang menjadi pusat wisata edukatif berbasis pertanian, peternakan, dan perikanan. Vita mengklaim, program ini telah memberdayakan lebih dari 2.600 warga sekitar, termasuk petani, UMKM, dan pengelola lingkungan.

Baca Juga  Indonesia Bakal Punya “Floating” LNG Terbesar ke-9 di Dunia

Dari aspek tata kelola, SIG menegakkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) melalui pelatihan etika kerja, sistem pelaporan gratifikasi, serta sertifikasi ISO 37001 terkait Sistem Manajemen Anti Penyuapan.

“Implementasi ESG merupakan bentuk tanggung jawab SIG untuk membangun masa depan yang lebih baik. Tidak hanya untuk kelestarian lingkungan dan perbaikan kehidupan sosial, implementasi ESG juga membuat SIG lebih adaptif terhadap berbagai perubahan di industri untuk menjaga kelangsungan bisnis perusahaan di masa mendatang,” tegas Vita.

Sebagai informasi, Indeks IDX ESG Leaders merupakan indeks saham yang terdiri dari maksimal 30 emiten dengan skor ESG terbaik, likuiditas tinggi, serta tidak terlibat kontroversi besar. Indeks ini diharapkan menjadi referensi bagi investor yang mengutamakan prinsip keberlanjutan dalam berinvestasi.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *