Menu
in ,

Reformasi Struktural Syarat Penguatan Ekonomi Nasional

Reformasi Struktural Jadi Syarat Penguatan Ekonomi Nasional

FOTO ; IST

Pajak.com, Jakarta – Pemerintah tetap mengedepankan pemulihan kesehatan dan ekonomi nasional dalam penanganan pandemi Covid-19. Selaras dengan itu, pemerintah juga melakukan berbagai langkah dan reformasi struktural, yang sangat penting bagi masa depan Indonesia. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengemukakan, reformasi struktural menjadi syarat bagi penguatan potensi perekonomian nasional, yang dapat dioptimalkan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi pasca pandemi.

“Implementasi Undang-Undang Cipta Kerja beserta aturan turunannya, pembangunan infrastruktur dasar dan infrastruktur digital, peningkatan penguasaan teknologi, peningkatan efisiensi produksi, dan peningkatan keterampilan tenaga kerja akan diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi dan kinerja perekonomian Indonesia ke depan,” jelasnya di Rapat Paripurna DPR RI Ke-20, di Kompleks Senayan, Jakarta, Senin (31/5).

Lima hal prioritas yang menjadi fokus reformasi struktural yaitu pengembangan SDM, pembangunan infrastruktur, deregulasi, debirokratisasi, dan mentransformasikan ekonomi. Kebijakan reformasi, lanjutnya, akan meningkatkan investasi dengan perbaikan iklim usaha dan dapat berpotensi menciptakan lapangan kerja yang berkualitas atau decent good jobs.

“Peran dari tenaga kerja tentu harus tumbuh di dalam periode di mana Indonesia saat ini masih menikmati bonus demografi. Dan diharapkan akan semakin kuat serta signifikan di dalam pertumbuhan ekonomi nasional,” imbuhnya.

Sri Mulyani juga memaparkan, meskipun optimistis terhadap momentum pemulihan yang sedang terjadi, pemerintah sepakat dengan pandangan para anggota dewan perlunya mengantisipasi potensi risiko yang mungkin terjadi datang dari eksternal atau global.

Beberapa risiko yang dimaksud antara lain pemulihan ekonomi global yang diperkirakan tidak seragam, mengantisipasi keberlanjutan proses rebalancing ekonomi Tiongkok yang dapat memengaruhi fluktuasi harga komoditas dan memberikan dampak negatif kepada seluruh perekonomian dunia, kecenderungan geopolitik yang memicu proteksionisme, tensi geopolitik dalam perdagangan gobal, sampai isu perubahan iklim.

Untuk itu, lanjutnya, reformasi struktural harus berhasil agar fondasi daya saing dan produktivitas meningkat, serta kepercayaan investor juga dapat terjaga.

“Salah satu langkah reformasi struktural yang krusial untuk mengantisipasi gejolak eksternal di masa mendatang adalah dengan terus membangun perekonomian dengan dasar nilai tambah yang makin tinggi dan kompetitif, serta mendorong diversifikasi ekspor, baik dari komoditas maupun dari sisi destinasi mitra dagang,” urainya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version