Realisasi Pembiayaan Utang Turun Rp91,5 Triliun Sepanjang 2024
Pajak.com, Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatatkan capaian signifikan dalam pengelolaan pembiayaan utang sepanjang 2024. Realisasi pembiayaan utang tercatat sebesar Rp556,6 triliun, atau turun Rp91,5 triliun dibanding target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 yang sebesar Rp648,1 triliun.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II Thomas Djiwandono menjelaskan bahwa, penurunan ini merupakan hasil dari strategi pembiayaan yang lebih terukur, didukung oleh pembiayaan non-utang yang lebih produktif dan efisien. Menurutnya, capaian ini diraih tanpa mengorbankan keberlanjutan program-program prioritas pemerintah.
“Pemerintah tetap mampu menjaga keberlanjutan program prioritas dan memastikan peran APBN sebagai shock absorber untuk melindungi daya beli masyarakat. Meskipun realisasi defisit berada di level 2,29 persen Produk Domestik Bruto (PDB), pembiayaan utang berhasil turun lebih rendah sebesar Rp91,5 triliun,” kata Thomas dalam konferensi pers, dikutip Pajak.com pada Selasa (7/1/2025).
Secara keseluruhan, realisasi pembiayaan anggaran pada 2024 mencapai Rp553,2 triliun, lebih tinggi dibanding dengan target APBN 2024 yang sebesar Rp522,8 triliun. Sedangkan pembiayaan non-utang mencatat hasil negatif sebesar Rp3,4 triliun, atau lebih rendah dibanding target yang sebesar negatif Rp125,3 triliun.
Efisiensi ini turut mendukung pengelolaan anggaran yang lebih produktif dan efektif. Selain itu, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) sebesar Rp45,4 triliun juga berhasil dihimpun untuk memperkuat bantalan fiskal APBN di tahun 2025.
“Memberikan ruang yang lebih luas untuk menghadapi berbagai dinamika yang bisa terjadi di tahun 2025,” jelas Thomas.
Dalam kesempatan tersebut, keponakan Presiden Prabowo Subianto tersebut menjelaskan bahwa, defisit APBN 2024 berhasil dijaga pada angka 2,29 persen dari PDB, lebih rendah dibandingkan proyeksi outlook Laporan Semester Pertama (Lapsem) sebesar 2,70 persen dari PDB.
Menurut pria yang akrab disapa Tommy itu, realisasi defisit APBN 2024 secara bertahap menunjukkan perbaikan signifikan dari kuartal ke kuartal. Pada kuartal I-2024, defisit berada di angka 0,04 persen PDB, turun menjadi 0,34 persen di kuartal II-2024, dan kembali menurun menjadi 1,08 persen di kuartal III-2024. Hingga akhir tahun, defisit berhasil ditekan di level 2,29 persen PDB.
“Penurunan defisit ini didukung oleh kinerja penerimaan negara yang solid serta pengendalian belanja yang efektif,” jelasnya.
Comments