Menu
in ,

Raih Investasi 270 Miliar, Eden Farm Bangun Ekosistem

Raih Investasi 270 Miliar, Startup Eden Farm Bangun Ekosistem

FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – PT Eden Pangan Indonesia (Eden Farm), startup bidang pertanian teknologi (agritech), meraih investasi sebesar 19 juta dollar AS atau Rp 270 miliar dalam putaran pendanaan seri A yang dipimpin oleh AC Ventures dan AppWorks. Adapun investor lain yang menanamkan modal yaitu Trihill Capital, OCBC Ventures, Investible, Corin Capital, serta Global Founders Capital. Investasi ini akan digunakan Eden Farm untuk membangun ekosistem pertanian yang menguntungkan petani dan konsumen.

Co-founder dan CEO Eden Farm David Setyadi Gunawan mengatakan, perusahaan akan memanfaatkan raihan investasi pendanaan senilai Rp 270 miliar untuk memperkuat infrastruktur rantai pasok dan kemampuan teknologinya.

“Dana segar juga akan dimanfaatkan untuk ekspansi pasar dan merekrut lebih banyak talenta. Ini agar target Eden Farm pada 2022 tercapai. Pada akhir 2022, kami memperluas ke 25 kota dan delapan kabupaten,” kata David yang dikutip Pajak.compada (9/11).

Eden Farm juga menargetkan dapat memasarkan produk pertanian ke lebih dari 100 ribu pelanggan pada tahun 2022. Sedangkan tingkat pemenuhan barang diharapkan mencapai 100 persen di lebih dari 1.000 unit penyimpanan. Kini Eden Farm telah menggaet lebih dari 2.000 petani di Jawa, memiliki lima pusat pemenuhan produk, dan melayani lebih dari 53 ribu pelanggan.

Startup pertanian yang didirikan pada 2017 ini berfokus pada penyediaan produk segar berbasis Business to Business (B2B). Artinya, Eden Farm menghubungkan petani lokal dengan pembeli secara langsung, seperti ke hotel, restoran, kafe, pasar basah, dan bisnis besar lainnya.

“Eden Farm menyederhanakan rantai pasok makanan dengan mengganti perantara untuk memberikan margin dan harga yang lebih baik bagi petani serta pembeli. Kami juga menyediakan perkiraan permintaan bagi petani sehingga dapat meningkatkan produksi,” kata David.

Menurutnya, kini pendapatan petani di ekosistem Eden Farm telah meningkat tiga kali lipat lebih. Eden Farm juga mengklaim dapat mengurangi biaya bagi pelanggan hingga 30 persen.

Founding Partner AC Ventures Pandu Sjahrir mengungkapkan, dalam beberapa tahun ke depan sektor agritech mempunyai potensi yang besar. Selain di Eden Farm, AC Ventures juga telah berinvestasi di startup agritech lainnya, seperti Aruna.

“Sudah banyak lulusan universitas terbaik di luar negeri yang masuk ke bidang ini. Selain itu, teknologi di sektor perikanan Indonesia mulai masif. Suatu hari nanti, Anda akan tahu ikan yang disantap saat makan malam berasal dari nelayan mana. Sejarah kepuasan pelanggan ini bakal menjadi insentif bagi nelayan atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk konsisten menjual produk,” kata Pandu.

Managing Partner AC Ventures Adrian Li menambahkan, pihaknya yakin telah berinvestasi pada bisnis yang menjawab kebutuhan sosial skala besar melalui inovasi dan teknologi. Eden Farm berhasil menciptakan bisnis yang sulit ditiru karena memiliki jaringan petani yang kuat, jaringan konsumen dengan permintaan yang stabil, dan rantai pasok pangan efisien.

“Keunggulan ini memungkinkan petani mendapatkan penghasilan lebih besar dan pengusaha kuliner mendapatkan bahan pangan dengan harga terjangkau,” kata Andrian Li.

Keyakinan yang sama juga diungkapkan Investment Director Investible Daniel Veytsblit. Menurutnya, Eden Farm mampu memilah rantai pasok bahan pangan secara efisien dengan memberdayakan komunitas petani untuk menyediakan bahan pangan dengan metode JIT (just in time) atau tepat waktu untuk pengiriman kepada berbagai jenis usaha kuliner.

“Bisnis ini memiliki peluang luar biasa untuk menurunkan harga dan ketidakefisienan pangan di seluruh Indonesia,” kata Daniel.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version