Menu
in ,

Presiden Resmikan Terminal Baru Bandara Kuabang

Presiden Resmikan Terminal Baru Bandara Kuabang

FOTO : IST

Pajak.com, Halmahera Utara – Presiden Joko Widodo meresmikan terminal baru Bandara Kuabang di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara.  Terminal bandara tersebut memiliki luas 3.500 meter persegi yang dibangun mulai tahun 2016 hingga 2019 dengan nilai investasi sebesar Rp 50,82 miliar tersebut mampu melayani hingga 160.000 penumpang per tahun.

Dalam sambutannya, Jokowi berharap pembangunan terminal baru Bandara Kuabang dapat memberikan manfaat ekonomi dan peningkatan konektivitas di Provinsi Maluku Utara. “Saya sangat menyambut baik, alhamdulillah, terminal penumpang di Bandara Kuabang ini telah siap dipergunakan untuk mendukung aktivitas masyarakat di Kabupaten Halmahera Utara dan sekitarnya. Kita harapkan nanti akan muncul titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di sekitar bandara ini,” ungkap Presiden dalam keterangan tertulis, Rabu (24/03).

Bandara Kuabang memiliki fasilitas landasan pacu sepanjang 2.400 meter dengan lebar 30 meter dan landasan hubung sebesar 100×23 meter yang dapat melayani penerbangan pesawat jenis ATR 72-600, Boeing 737-800, dan Airbus A320. Pengembangan fasilitas Bandara Kuabang amat penting untuk membuka aksesibilitas dan konektivitas wilayah setempat, karena Kabupaten Halmahera Utara memiliki sejumlah destinasi wisata alam dan bahari yang membutuhkan peningkatan konektivitas tersebut untuk dapat memajukan perekonomian wilayah.

Berkaitan dengan hal itu, Presiden Joko Widodo meminta Menteri Perhubungan untuk bertahap dapat membuka rute penerbangan setidaknya dua kali tiap minggunya untuk melayani penerbangan menuju Halmahera Utara. “Pagi hari ini saya perintahkan kepada Pak Menteri Perhubungan dan Dirjen untuk di Bandara Kuabang ini agar secepatnya diusahakan paling tidak minimal seminggu dua kali flight menuju sini. Sudah ada tahapan dua kali seminggu kemudian baru naik lagi ke keadaan normal yaitu tiga kali sehari,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga menyampaikan empat fungsi penting pembangunan sebuah infrasruktur. Pertama, infrastruktur adalah membangun peradaban. “Sering enggak kita sadari, bahwa infrastruktur itu membangun peradaban. Bayangkan misalnya, dulu belum ada jalan dari Halmahera Utara menuju ke Sofifi, kita harus jalan kaki. Sekarang setelah jalannya ada berarti bisa naik bus, bisa naik motor, bisa naik mobil. Membangun peradaban baru,” ujarnya.

Kedua, membangun sebuah daya saing, membangun competitiveness, agar bisa berkompetisi dengan daerah atau negara lain. Ketiga, untuk keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. dan Keempat, menyatukan, membangun persatuan dan kesatuan kita. “Dari Halmahera Utara bisa terbang ke Jakarta, bisa terbang ke Aceh, bisa terbang ke Kalimantan, juga bisa terbang ke Papua. Ini bisa menyatukan,” pungkasnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version