Menu
in ,

Presiden Jokowi Resmi Buka Presidensi G20 Indonesia

Pajak.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka Presidensi Group of Twenty (G20) dengan menggelar opening ceremony di Lapangan Banteng, Jakarta, pada Rabu malam (1/12). Dalam pidatonya Jokowi mengatakan, G20 merupakan sebuah kepercayaan dan kehormatan bagi Indonesia untuk berkontribusi lebih besar bagi pemulihan ekonomi dunia.

“Kesempatan ini untuk membangun tata kelola dunia yang lebih sehat, lebih adil, dan berkelanjutan berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Untuk itu, Presidensi G20 Indonesia mengusung tema recover together, recover stronger,” kata Jokowi yang disiarkan secara virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden.

Ia menjelaskan, dalam Presidensi G20, Indonesia akan fokus untuk mengerjakan tiga hal. Pertama, penanganan kesehatan yang inklusif. Kedua, transformasi berbasis digital. Ketiga, transisi menuju energi berkelanjutan.

“Saya ingin Presidensi Indonesia di G20 tidak sebatas seremonial belaka. Indonesia mendorong negara-negara G20 untuk melakukan aksi-aksi nyata. Indonesia akan terus mendorong negara-negara G20 menghasilkan terobosan-terobosan besar. Indonesia akan terus mendorong negara-negara G20 membangun kolaborasi dan menggalang kekuatan untuk memastikan masyarakat dunia dapat merasakan dampak positif dari kerja sama ini,” kata Jokowi.

Presidensi G20 Indonesia akan digunakan untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan negara-negara berkembang. Indonesia juga berusaha membangun tata kelola dunia yang lebih adil, memperkuat solidaritas dunia mengatasi perubahan iklim, dan berupaya mengimplementasikan pembangunan berkelanjutan. Presidensi G20 Indonesia akan menggalang komitmen negara maju untuk membantu negara berkembang, negara kaya juga membantu negara miskin.

“Kebersamaan adalah jawaban atas masa depan dengan semangat solidaritas. Indonesia berupaya keras untuk menghasilkan inisiatif-inisiatif konkret untuk mendorong pemulihan situasi global agar segera pulih dan menjadi kuat. Recover together, recover stronger. Saya mengundang para delegasi untuk datang ke Indonesia, untuk melihat keindahan alam Indonesia, untuk menyaksikan keunikan keragaman budaya Indonesia, dan merasakan keramahtamahan masyarakat Indonesia,” kata Jokowi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menambahkan, terdapat enam agenda prioritas yang diangkat dalam agenda finance track Presidensi G20 Indonesia. Pertama, strategi untuk mendukung pemulihan. Semua negara tidak terkecuali Indonesia telah melakukan kebijakan yang luar biasa untuk menyelamatkan perekonomian, menyelamatkan masyarakat dari pandemi, dan melakukan countercyclical—fiskal, moneter, dan regulasi keuangan.

“Pertanyaannya, berapa lama kebijakan countercyclical ini harus dipertahankan, bagaimana kita akan keluar, dan bagaimana kita akan merancang exit policy yang aman, lancar, dan adil untuk pemulihan ekonomi global,” kata Sri Mulyani.

Kedua, mengatasi dampak pandemi untuk mengamankan pertumbuhan di masa depan. Dalam area ini akan membahas lebih lanjut mengenai dampak Covid-19 yang memengaruhi sektor rill, termasuk tenaga kerja.

Ketiga, sistem pembayaran di era digital yang ditangani oleh Bank Indonesia (BI). Keempat, keuangan berkelanjutan, yakni akan dibentuk forum diskusi yang akan fokus pada tujuan keberlanjutan, pembiayaan perubahan iklim yang kredibel, dan menciptakan keadilan bagi semua negara.

Kelima, inklusi keuangan. Agenda ini akan membahas inklusi keuangan terutama terkait peran teknologi digital dan peluang untuk meningkatkan akses bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam hal pembiayaan dan pemasaran. Keenam, agenda prioritas finance track, yaitu terkait perpajakan internasional.

“Bagaimana kita akan membahas paket pajak internasional dan menciptakan kepastian rezim pajak, transparansi, dan pembangunan,” kata Sri Mulyani.

Presidensi G20 Indonesia akan diisi dengan 150 pertemuan sepanjang tahun 2022 dan diakhiri dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version