in ,

Prabowo Sebut Kemiskinan di Indonesia Masih Terlalu Besar

Prabowo Sebut Kemiskinan
FOTO: IST

Prabowo Sebut Kemiskinan di Indonesia Masih Terlalu Besar

Pajak.com, Jakarta – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, menyampaikan keprihatinannya terkait masalah kemiskinan yang masih menghantui Indonesia, meskipun ada klaim pertumbuhan ekonomi yang positif.

Prabowo menegaskan bahwa masyarakat tidak boleh terlena dengan statistik yang tampak menggembirakan di permukaan, seperti Indonesia yang termasuk dalam kelompok G20 dan ekonomi terbesar ke-16 di dunia.

“Apakah kita sadar bahwa kemiskinan di Indonesia masih terlalu besar?” kata Prabowo di Sidang Paripurna Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Kompleks Parlemen, Jakarta, dikutip Pajak.com pada Senin (21/10).

Prabowo juga menyoroti adanya kebocoran-kebocoran dalam anggaran negara yang diakibatkan oleh penyelewengan dan korupsi. Menurutnya, hal ini menjadi salah satu penghalang besar bagi upaya pengentasan kemiskinan. “Kita harus berani mengakui terlalu banyak kebocoran-kebocoran dari anggaran kita, penyimpangan-penyimpangan, kolusi di antara para pejabat politik, pejabat pemerintah di semua tingkatan,” ujar Prabowo.

Baca Juga  BPS: Komoditas Emas Perhiasan Jadi Biang Kerok Inflasi 2024

Selain itu, Prabowo menyoroti bahwa banyak anak-anak Indonesia yang masih mengalami kekurangan gizi dan tidak memiliki akses yang memadai untuk bersekolah. Kondisi ini, menurutnya, merupakan cerminan bahwa kemajuan ekonomi yang dirasakan oleh sebagian kecil masyarakat belum menyentuh seluruh lapisan rakyat.

“Terlalu banyak saudara-saudara kita yang berada di bawah garis kemiskinan, terlalu banyak anak-anak kita yang berangkat sekolah tidak makan pagi, terlalu banyak anak-anak kita yang tidak punya pakaian untuk berangkat sekolah,” tambahnya.

Dalam pandangannya, para pemimpin politik di Indonesia seharusnya tidak cepat merasa puas hanya dengan melihat angka-angka yang mencerminkan keberhasilan ekonomi. “Kita merasa bangga bahwa kita diterima di kalangan G20, kita merasa bangga bahwa kita disebut ekonomi ke-16 terbesar di dunia. Tapi apakah kita sungguh-sungguh paham? Apa kita sungguh-sungguh melihat gambaran yang utuh dari keadaan kita?” ucap Prabowo.

Baca Juga  Impor Ilegal Ancam Industri Tekstil di Indonesia, 60 Perusahaan Gulung Tikar

Prabowo juga menyerukan agar pemerintah dan masyarakat berani menghadapi kenyataan, tidak menutup mata terhadap penderitaan yang masih dirasakan sebagian besar rakyat. Ia menekankan pentingnya kesadaran bahwa tantangan seperti kemiskinan, korupsi, dan kesenjangan sosial masih menjadi masalah yang harus segera ditangani.

Melalui pidatonya, Prabowo ingin menegaskan bahwa Indonesia masih harus berjuang untuk mengatasi kemiskinan yang mengakar, dengan memperbaiki sistem dan memberantas korupsi agar pembangunan dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat.

Sebagaimana diketahui, Prabowo resmi dilantik sebagai Presiden Indonesia yang ke-8 pada 20 Oktober 2024 di Gedung MPR/DPR, Jakarta. Pelantikan tersebut dihadiri oleh para tokoh penting, mulai dari pejabat negara, pimpinan partai politik, hingga para tamu kehormatan dari berbagai negara sahabat.

Baca Juga  Realisasi Belanja Negara Tembus Rp3.350,3 Triliun Sepanjang 2024

Dengan pelantikan ini, Prabowo Subianto resmi menggantikan dan melanjutkan estafet kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden Indonesia periode 2024-2029.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *