Resmi Dilantik Presiden, Prabowo Soroti Tantangan Kemiskinan hingga Kebocoran Anggaran
Pajak.com, Jakarta – Pasangan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi mengemban tugas sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia masa jabatan 2024-2029, pada (20/10). Keduanya dilantik dalam Sidang Paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang diselenggarakan di Gedung Nusantara MPR/Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)/Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Jakarta. Dalam pidatonya, Prabowo menyoroti tentang berbagai tantangan bangsa, mulai dari kemiskinan hingga kebocoran anggaran.
Prabowo – Gibran dilantik berlandaskan pada Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 504 Tahun 2024 tentang Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih dalam Pemilihan Umum 2024.
“Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada nusa dan bangsa,” ucap Prabowo Subianto membacakan sumpahnya, dikutip Pajak.com, (21/10)
Usai mengucap sumpah jabatan, Prabowo menyampaikan pidatonya mengenai tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia di tengah kelimpahan kekayaan alam serta berbagai program untuk mengatasinya. Ia pun mengajak keberanian seluruh elemen dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut dengan bergotong royong mencari solusi.
“Saya mengajak saudara-saudara terutama untuk unsur pimpinan dari kalangan, dari kalangan cendekiawan, dari kalangan ulama, dari kalangan pengusaha, dari kalangan pemimpin politik, dari kalangan pemuda dan mahasiswa, mari kita berani menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Kita harus berani mengakui terlalu banyak kebocoran-kebocoran dari anggaran kita, penyimpangan-penyimpangan, kolusi di antara para pejabat politik, pejabat pemerintah di semua tingkatan, di semua tingkatan dengan pengusaha-pengusaha yang nakal, pengusaha-pengusaha yang tidak patriotik. Jangan lah kita takut untuk melihat realita ini,” ungkap Prabowo.
Keberanian itu harus dilakukan karena banyak rakyat yang masih hidup di bawah garis kemiskinan, termasuk anak-anak yang berangkat sekolah tanpa sarapan dan tidak terurusnya banyak sekolah.
“Sebagai pemimpin politik jangan kita terlalu senang melihat angka-angka statistik yang membuat kita terlalu cepat gembira, terlalu cepat puas, padahal kita belum melihat gambaran sepenuhnya. Kita merasa bangga bahwa kita diterima di kalangan G20, kita merasa bangga bahwa kita disebut ekonomi ke-16 terbesar di dunia. Tapi apakah kita sungguh-sungguh paham? Apa kita sungguh-sungguh melihat gambaran yang utuh dari keadaan kita? Apakah kita sadar bahwa kemiskinan di Indonesia masih terlalu besar?,” ujar Prabowo.
Ia memastikan bahwa anak-anak akan bisa makan bergizi minimal satu kali sehari. Pemerintahannya menjamin rakyat yang paling lemah untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran yang sejatinya.
“Kita harus melakukan hilirisasi kepada semua komoditas yang kita miliki. Nilai tambah dari semua komoditas itu harus menambah kekuatan ekonomi kita, sehingga rakyat kita bisa mencapai tingkat hidup yang sejahtera. Seluruh komoditas kita harus bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia,” ujar Prabowo.
Secara simultan, kesejahteraan itu dapat diwujudkan melalui swasembada pangan dan energi, pemanfaatan teknologi, serta penyaluran bantuan sosial (bansos) yang tepat sasaran. Dengan berbagai upaya tersebut Prabowo menegaskan kesiapan melanjutkan estafet kepemimpinan Presiden 2014 – 2024 Joko Widodo menuju Indonesia Emas, bangsa yang kuat, merdeka, berdaulat, adil, dan makmur.
“Kita ucapkan terima kasih kepada Presiden ke-7 Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo dengan Wakil Presiden Prof. Ma’ruf Amin. Terima kasih atas kepemimpinan bapak, terima kasih atas kenegarawan bapak. Bapak telah menahkodai bangsa ini melalui krisis-krisis yang sungguh sangat berat. Jangan kita merasakan hari ini, ingat waktu COVID-19, kita bahkan keluar dari rumah kita takut. Saya saksi, saya menterinya beliau, semua pihak dalam dan luar negeri, telepon terus, menekan beliau terus, minta lockdown, lockdown, lockdown. Beliau menolak. Beliau berpikir, kalau kita lockdown, bagaimana wong cilik, bagaimana warung tegal, bagaimana ojol, bagaimana rakyat-rakyat yang makannya dari upah harian. Jangan kita lupa prestasi pemimpin-pemimpin kita. Terima kasih Pak Jokowi, terima kasih Prof. Ma’ruf Amin, Anda telah berjasa, Anda akan dikenang sebagai putra Indonesia yang termasuk terbaik,” ungkap Prabowo.
Ia pun mengajak semua pihak untuk bersatu. Karena hanya dengan persatuan dan kerja sama, Indonesia akan mencapai cita-cita para leluhur bangsa. “Bangsa yang gemah ripah loh jinawi atau toto tentrem kertoraharjo, bangsa yang baldatun toyyibatun warobbun ghofur, bangsa di mana rakyat cukup pangan, cukup sandang, cukup papan. Cita-cita kita adalah melihat wong cilik iso gemuyu, wong cilik bisa senyum, bisa ketawa.”
Comments