Menu
in ,

Potensi Kontribusi Perempuan terhadap PDB Global

Pajak.com, Jakarta – Perempuan memiliki potensi yang besar terhadap perekonomian global. Wirausaha perempuan berpotensi menyumbang PDB global sebesar 5 triliun dollar AS atau setara sekitar Rp 70.000 triliun pada tahun 2025.

“Peranan perempuan jadi wirausaha dalam meningkatkan aktivitas potensi, peningkatan kontribusi PDB global sangat besar,” ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Seminar yang bertajuk Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, Rabu (21/4).

Bahkan, berdasarkan penelitian yang dilakukan McKinsey, perempuan berpotensi memiliki kontribusi hingga 12 triliun dollar AS pada 2025.

“Statistik McKinsey menunjukkan jika sebuah perekonomian memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk berkontribusi, maka global akan mendapat manfaat sebesar 12 triliun dollar AS pada tahun 2025,” kata Sri Mulyani.

Selain itu, menurut peran perempuan di bidang perekonomian khususnya untuk Kawasan Asia Pasifik akan memberikan nilai tambah hingga 4,5 triliun dollar AS.

“Ini menggambarkan jika negara dengan perekonomian yang kohesif akan memberikan kesempatan secara inklusif dan setara, baik laki-laki maupun perempuan. Semuanya akan memberikan manfaat dalam bentuk daya tahan terhadap sebuah negara,” jelas Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia tetap melihat dimensi gender dalam merespons desain kebijakan, terutama dalam rangka pemulihan ekonomi. Baik perempuan dan pria, pemerintah tetap memberikan bantuan sosial; kredit modal untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM); program keluarga harapan (PKH), dan sebagainya.

“Itu semuanya diberikan terutama kepada kepala keluarga perempuan. Mereka yang bertugas agar keluarganya tetap bisa berjalan dan anak-anaknya bisa sekolah,” ujarnya.

Selain itu, Sri Mulyani juga menekankan pentingnya memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang laik. Sebab, peran perempuan begitu nyata dan penting di dalam mendidik keluarganya dan bahkan di dalam membangun peradaban yang berkeadilan.

“Di dalam kehidupan kita sehari-hari kita sering melihat dan mendapatkan inspirasi dari para perempuan-perempuan yang kuat dan hebat. Kita mengenal sosok Raden Ajeng Kartini yang terus memperjuangkan,” katanya.

Selain Kartini, banyak sekali inspirasi yang datang dari tokoh perempuan Islam, misalnya Khadijah, istri Nabi Muhammad SAW. Khadijah merupakan seorang pengusaha yang sukses.

“Tentu pada masa itu merupakan sesuatu yang luar biasa bahwa perempuan bisa memiliki perusahaan dan bahkan menyewa dan mempekerjakan banyak (pegawai),” kata Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia ini.

Di era masa kini perempuan Indonesia juga memiliki peran yang tidak bisa dipandang sebelah mata, khususnya dalam perekonomian nasional. Hal itu tecermin dari 53,76 persen sektor UMKM dimiliki perempuan dan 97 persen karyawan merupakan perempuan. Seperti diketahui, UMKM berkontribusi 61 persen untuk perekonomian Indonesia.

Menariknya lagi, perempuan juga memiliki kecerdasan dalam berinvestasi. Terlihat dalam penerbitan ORI017 dari Rp18,34 triliun yang diterbitkan pemerintah, sebanyak 55,8 persen investornya adalah perempuan. Peran investor perempuan kembali meningkat menjadi 57,82 persen ketika pemerintah menerbitkan ORI018 serta 58,25 persen saat penerbitan SR014.

“Hal ini menggambarkan literasi dan kapasitas perempuan dalam berpikir cerdas dalam mengamankan dana untuk keluarganya dan investasikan di bidang produktif ternyata sangat potensial dan nyata. Tidak dipertanyakan lagi bahwa perempuan tidak hanya miliki potensi tapi secara aktual mampu berkontribusi secara luar biasa dalam perekonomian,” kata Sri Mulyani.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version