Menu
in ,

PLN Cetak Laba Bersih Rp 5,99 Triliun di Tahun 2020

Perusahaan Listrik Negara Cetak Laba Bersih Rp 5,99 Triliun di Tahun 2020

FOTO : IST

Pajak.com, Jakarta – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN mencetak laba bersih Rp 5,99 triliun pada tahun 2020. Di tengah pandemi Covid-19, perseroan berupaya mendongkrak kinerja dengan mencari pelanggan baru yang potensial dari kelompok industri mendorong konsumsi listrik dari pelanggan existing serta efisiensi teknis dan operasional usaha.

Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara Zulkifli Zaini mengungkapkan, laba bersih PLN itu naik 38,6 persen dibandingkan tahun 2019 atau naik Rp 1,6 triliun dibandingkan perolehan sebelumnya, yakni sebesar Rp 4,3 triliun. Zulkifli mengungkapkan program transformasi yang berjalan sejak tahun lalu telah memperkuat daya tahan PLN di situasi pandemi, bahkan dapat membukukan peningkatan laba bersih.

“Kami berusaha cari pelanggan besar yang menggunakan pembangkit sendiri untuk melistriki dari pabrik ataupun lingkungan mereka dan kami pasarkan untuk konversi jadi pelanggan PLN,” kata Zulkifli.

Sebenarnya, lanjutnya, laba bersih PLN tahun 2020 itu dapat bertambah sebesar Rp 13,6 triliun, apabila tidak mempertimbangkan pencatatan unrealised loss selisih kurs sebesar Rp 7,7 triliun, serta tambahan pengakuan pendapatan dari penyambungan pelanggan sebesar Rp 5,9 triliun, jika pencatatannya dilakukan sama seperti tahun 2019 yang belum menerapkan PSAK 72.

Namun, alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) ini bersyukur, meskipun sebagian besar bisnis tengah menghadapi pandemi, PLN tetap berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 345,4 triliun. Dari jumlah itu pendapatan penjualan tenaga listrik mencapai Rp 274,9 triliun, termasuk di dalamnya subsidi stimulus Covid-19 sebesar Rp 13,8 triliun untuk membantu 33 juta pelanggan. Selain itu, terdapat pendapatan subsidi sebesar Rp 48,0 triliun yang menjangkau 37 juta pelanggan dan kompensasi Rp 17,9 triliun untuk 42 juta pelanggan.

“Dengan semua upaya, Alhamdulillah penurunan pendapatan hanya 0,5 persen. Juga dari sisi biaya berhasil kami turunkan biaya sampai Rp 14,4 triliun,” jelas Zulkifli.

PLN mampu menurunkan beban usaha dengan cukup signifikan di tahun 2020. Dari yang semula beban usaha sebesar Rp 315,4 triliun di tahun 2019, menjadi hanya sebesar Rp 301,0 triliun di tahun 2020.

“Di sisi pengelolaan keuangan, PLN juga membangun cash war room yang dikelola secara prudent dan dimonitor on daily basis, management information system yang terintegrasi, dan sistem pengadaan yang sebagian besar terdigitalisasi,” tambah Zulkifli.

Sebagai informasi, laporan keuangan PLN tahun 2020 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis, dan Rekan (PwC Indonesia) dengan opini tanpa modifikasi dan dirilis pada tanggal 24 Mei 2021 lalu.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version