Menu
in ,

Pertamina Percepat Pembangunan Energi Hijau

Pertamina Percepat Pembangunan Energi Hijau dan Berkelanjutan

FOTO : IST

Pajak.com, Jakarta – PT Pertamina (Persero) mempertegas dukungan terhadap transformasi industri 4.0 dengan mempercepat agenda transisi energi yang dapat mendorong peralihan konsumsi energi dari fosil menjadi energi baru terbarukan (EBT).

Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, sebagai salah satu peserta dalam ajang Hannover Messe 2021, Pertamina memastikan untuk mendukung pembangunan hijau dan berkelanjutan yang dijabarkan dalam delapan inisiatif energy transition. 

“Kami sangat bersungguh-sungguh untuk menjalankan transisi energi yang menjadi tujuan bersama untuk mengurangi pemanasan global dan mencapai keberlanjutan energi,” jelas Nicke dalam acara Hannover Messe yang berlangsung secara virtual, pada (12-16/4).

Pemerintah telah menetapkan target bauran EBT sebesar 23 persen pada tahun 2025 dan 31 persen pada tahun 2050. Untuk itu, Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan memperluas keterlibatnya dalam industri energi Indonesia dengan berbagai peningkatan.

Nicke mengatakan, visi itu diejawantahkan dengan melakukan konversi kilang untuk memproduksi green fuel, seperti green diesel, green avtur, dan green gasoline; melanjutkan pengembangan bio-energy seperti biomassa dan bioetanol. Pertamina juga terus mengoptimalkan potensi dan meningkatkan kapasitas terpasang panas bumi, serta utilisasi green hidrogen. Selain itu, Pertamina telah mengambil peran strategis dalam integrasi ekosistem electric vehicle battery dan energy storege di Indonesia.

“Kami juga memperkuat gasifikasi terintegrasi untuk melayani pelanggan di sektor transportasi, rumah tangga, dan industri dalam rangka mengurangi emisi,” jelas alumnus Institut Teknologi Bandung ini.

Lalu, di bidang pembangkit listrik, Pertamina terus meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan melalui solar power plant di berbagai area operasi dan biogas power plant di Sei Mangkei. Upaya mengurangi jejak karbon pun dilakukan dengan menerapkan carbon capture; utilization and storage. 

Sekali lagi, Nicke meyakinkan, Pertamina akan melanjutkan transformasi dengan memanfaatkan kapabilitas, portofolio, memperluas kemitraan, dan memperkuat kemampuan keuangan perusahaan.

“Lebih penting lagi, kami akan terus bekerja secara harmonis dengan masyarakat melalui penerapan inisiatif ESG (environment, social, and governance) di seluruh aspek operasional dan bisnis Pertamina. Serta mendorong peningkatan dari aspek kesehatan, pendidikan, pemberdayaan ekonomi secara inklusivitas sebagaimana semangat energizing sustainable future,” pungkas Nicke.

Komitmen Pertamina itu sejalan dengan arahan Presiden Indonesia Joko Widodo pada pembukaan Hannover Messe 2021. Hannover Messe merupakan eksibisi yang memfokuskan pada beragam isu terkini teknologi dan solusi industri manufaktur, termasuk penerapan teknologi pada revolusi industri ke-4.

Dalam acara itu, Jokowi menekankan pentingnya tiga aspek utama dalam menyiapkan roadmap industri 4.0 di Indonesia, yakni penguatan sumber daya manusia, menciptakan iklim investasi yang kondusif, dan investasi pembangunan hijau.

Menurut Jokowi, pandemi menjadi momentum untuk melakukan pembangunan hijau. Beberapa terobosan sudah dilakukan di Indonesia, antara lain pengembangan biodiesel atau green diesel dari minyak sawit dan pemasangan solar panel. Berbagai proyek ini juga akan membuat lapangan pekerjaan baru sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version