Menu
in ,

Penyaluran Pembiayaan Ultramikro Capai Rp 17,99 T

Penyaluran Pembiayaan Ultramikro Capai Rp 17,99 T

FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi penyaluran pembiayaan ultramikro (UMi) pada periode 2017—15 Desember 2021 sebesar Rp 17,99 triliun kepada 5,37 juta pelaku usaha yang berada di 503 kabupaten/kota di Indonesia. Penyaluran pembiayaan Ultramikro ini dikelola oleh Badan Layanan Umum Program Investasi Pemerintah (BLU-PIP) yang berada di unit vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu. Dari BLU-PIP, dana akan disalurkan lagi ke lembaga-lembaga penyalur resmi di daerah.

“Negara menyediakan dana ini karena ada pangsa dari masyarakat kita yang kalau dia punya ide dia tidak bisa langsung pergi ke bank. Maka negara menciptakan badan layanan umum yang mengelola program investasi pemerintah,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Puncak Festival Pembiayaan UMi, pada (18/12).

Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani juga memberikan penghargaan kepada tiga penyalur, yaitu kategori kinerja terbaik diberikan kepada Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Artha Bahana Syariah, Pati, Jawa Tengah; kategori penyalur dengan suku bunga rendah/marjin terendah kepada KSPPS BMT Nusa Ummat Sejahtera, Semarang, Jawa Tengah; dan kategori penyalur dengan digitalisasi penyaluran uang elektronik kepada Koperasi Kopsyah Konsumen An-Nisa, Kota Batu, Malang.

“Tiga penyalur mendapatkan penghargaan karena merepresentasikan yang kita andalkan bisa membimbing usaha kecil menengah itu. Saya berterima kasih kepada seluruh partner, para penyalur yang telah menyalurkan dana,” kata Sri Mulyani.

Ia menekankan, pembiayaan UMi yang cukup besar itu harus dibarengi dengan tata kelola yang baik dan bebas dari unsur KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme). Untuk itu, dalam Festival UMi juga dilakukan penandatanganan piagam pencanangan pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (ZI-WBK).

Dalam acara yang sama, Direktur Utama BLU-PIP Ririn Kadariyah juga menuturkan, Festival UMi digelar dengan tujuan untuk memberikan apresiasi kepada para penyalur yang selama ini menjadi mitra pemerintah dalam menyalurkan pembiayaan.

“Kami juga berterima kasih kepada para mitra kerja yang sudah bekerja sama menyukseskan berbagai program UMi dalam rangka mendorong peningkatan usaha para debitur UMi dan juga para debitur yang sudah kita ikutkan dalam berbagai kegiatan pelatihan, lelang, dan sebagainya,” kata Ririn.

Festival UMi diisi dengan focus group discussion (FGD) yang membahas tentang standardisasi BLU-PIP dalam mendampingi para pelaku usaha ultramikro. Acara ini juga sekaligus sebagai ajang diskusi untuk merumuskan regulasi yang tepat dan bermanfaat bagi penyalur maupun UMi.

“Kegiatan FGD itu turut dihadiri perwakilan penyalur pembiayaan UMi di seluruh Indonesia, sehingga mendapatkan kesepakatan bersama terkait dengan pendampingan yang akan dilakukan ke depannya. Kita memberikan motivasi, konsultasi terkait usaha, peningkatan kapasitas SDM (sumber daya manusia), dan pengawasan terhadap debitur merupakan beberapa rancangan pedoman pendampingan yang akan dilakukan oleh BLU-PIP dalam menyalurkan pembiayaan UMi,” kata Ririn.

Sementara itu, Founder Equitree Indra Yuliawan menyampaikan tiga usulan konsep pendampingan UMi. Pertama, melakukan seleksi yang diikuti dengan investasi awal berkonsep bagi hasil. Kedua, melakukan pendampingan dan investasi berkelanjutan sesuai kinerja pengembalian. Ketiga, membuat formalitas usaha dan penyertaan modal dari lembaga keuangan lain.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version