Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 4,42 Miliar Dollar AS per November 2024
Pajak.com, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada November 2024 mengalami surplus sebesar 4,42 miliar dollar Amerika Serikat (AS).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan bahwa, surplus ini terutama didorong oleh sektor non-migas yang mencatat surplus sebesar 5,67 miliar dollar AS, meskipun sektor migas mengalami defisit senilai 1,25 miliar dollar AS.
“Surplus neraca perdagangan bulan November 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu,” ungkap Amalia dalam konferensi pers, dikutip Pajak.com pada Selasa (17/12).
Lebih rinci, Amalia menyampaikan bahwa nilai ekspor Indonesia pada November 2024 mencapai 24,01 miliar dollar AS, mengalami penurunan sebesar 1,70 persen dibandingkan Oktober 2024. Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, nilai ekspor mengalami kenaikan 9,14 persen.
Adapun, nilai ekspor non-migas pada November 2024 tercatat sebesar 22,69 miliar dollar AS. Angka ini turun 1,67 persen dibandingkan Oktober 2024, tetapi menunjukkan peningkatan 9,54 persen dibandingkan November 2023. Hal ini menunjukkan bahwa sektor non-migas masih menjadi pendorong utama surplus perdagangan Indonesia.
Sementara itu, nilai impor Indonesia pada November 2024 mencapai 19,59 miliar dollar AS, atau turun 10,71 persen dibandingkan dengan Oktober 2024. Namun, jika dibandingkan dengan November 2023, nilai impor tercatat naik tipis sebesar 0,01 persen. Penurunan terbesar terjadi pada impor migas, yang pada November 2024 tercatat senilai 2,57 miliar dollar AS. Angka ini turun 29,88 persen dibandingkan Oktober 2024 dan mengalami penurunan signifikan sebesar 26,32 persen dibandingkan November tahun lalu.
Amalia juga merinci impor non-migas pada November 2024 yang mencapai 17,02 miliar dollar AS. Angka ini turun 6,87 persen dibandingkan bulan sebelumnya, tetapi meningkat 5,71 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023.
Secara keseluruhan, surplus perdagangan Indonesia menunjukkan kinerja positif di tengah dinamika ekonomi global. Sektor non-migas masih menjadi penopang utama perdagangan internasional Indonesia, sementara sektor migas masih mencatatkan defisit yang cukup signifikan.
Comments