Menu
in ,

Menparekraf Dorong Santri Adaptif Perkembangan Digital

Menparekraf Dorong Santri Adaptif Perkembangan Digital

FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno meminta dan mendorong para santri untuk terus beradaptasi sesuai perkembangan zaman khususnya digital.

Hal tersebut ia sampaikan pada acara “Silaturahmi dan Apresiasi Santri Digitalpreneur Indonesia” di Pesantren Darunnajah, Jakarta, Sabtu (04/12). Ia pun mengajak dan mengundang seluruh pesantren untuk menghidupkan dan melanjutkan semangat perjuangan dengan menunjukkan bahwa santri Indonesia mampu memenangkan persaingan global, dengan cara menghasilkan karya-karya terbaik dalam menghadapi era industri 4.0 yang serba digital sekarang ini.

“Pondok pesantren ini memiliki peran yang sangat sentral dan strategis di Republik Indonesia, jumlahnya ada 28 ribu dan santri diatas 4 juta. Ini merupakan kekuatan komponen bangsa dan kita harus membangun satu kebersamaan sinergi kolaborasi,” ungkapnya.

Menparekraf menambahkan, mengingat jumlah santri yang sangat besar dan tersebar di seluruh Indonesia, maka keberadaan para santri diharapkan dapat ikut berpartisipasi dalam perkembangan dan pembangunan ekonomi kreatif khususnya sektor teknologi dan digital.

“Kami berharap para santri akan menjadi new content creator yang dapat menghasilkan karya dan produk kreatif digital yang berkualitas dan dapat menjadi media dakwah serta berguna bagi kemaslahatan umat, bangsa dan negara,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan bahwa melalui program Santri Digitalpreneur Indonesia, pihaknya dapat mendukung peningkatan penciptaan dan menghadirkan ekonomi kreatif digital di kalangan para santri. “Karena kita ingin santri kedepan memiliki akhlakul karimah tapi juga melek digital,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi dan Radio Kemenparekraf Syaifullah menjelaskan, sejak diluncurkan pada bulan September lalu, sudah ada 500 santri lebih yang terdaftar sebagai peserta Santri Digitalpreneur Indonesia. Pelatihan dilakukan selama dua bulan dari bulan Oktober hingga November, para santri telah selesai menjalani program pelatihan yang telah dilakukan sebanyak 24 kali pertemuan.

“Jadi, ada tiga jenis pelatihan, yaitu animasi dua dimensi (2D), animasi tiga dimensi (3D) dan pelatihan creative audio production. Alhamdulillah program pelatihan Santri Digitalpreneur Indonesia telah berjalan sukses hingga hari terakhir,” jelasnya.

Melalui program tersebut, Ia menegaskan bahwa para santri telah dibekali oleh ilmu-ilmu digital terkait dengan program pelatihan yang dipilih. Oleh karena itu, pihaknya berharap ilmu tersebut dapat menjadi bekal para santri untuk bisa melakukan dakwah digital, membuat konten-konten islami digital, dan menghasilkan Intellectual Property (IP) baru, sehingga mampu bersaing di industri kreatif dan digital.

“Para peserta yang telah mengikuti pelatihan ini dapat terus aktif dengan membuat konten-konten kreatif digital dan saling bekerja sama, sehingga akan dapat lahir konten kreatif digital islami yang dapat diterima oleh masyarakat dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru,” pungkasnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version