Mendag Bidik Total Transaksi TEI 2025 Capai Rp269 Triliun
Pajak.com, Jakarta – Pemerintah menargetkan total transaksi Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 mencapai 16,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp269 triliun, naik 10 persen dari target tahun 2024 yang sebesar 15 miliar dolar AS.
Menteri Perdagangan Budi Santoso (Mendag Busan) menegaskan bahwa pameran dagang tahunan ini menjadi momen penting untuk mendorong ekspor nasional dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global.
“Target transaksi sebesar 16,5 miliar dolar AS atau naik 10 persen dari target sebelumnya 15 miliar dolar AS,” ujar Mendag Busan dalam peluncuran TEI ke-40 di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, dikutip Pajak.com pada Jumat (21/2/2025).
TEI ke-40 yang akan digelar pada 15-19 Oktober 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Banten, diharapkan menjadi ajang strategis untuk memperluas akses pasar global bagi pelaku usaha Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi keberlanjutan TEI yang selalu melampaui target transaksi dan mendorong ekspor nasional.
“Saya apresiasi Kemendag atas terselenggaranya TEI ini yang tahun ke tahun selalu melebihi target dan tentunya meningkatkan ekspor,” kata Airlangga.
Menurutnya, produk Indonesia memiliki daya saing tinggi, didukung oleh sektor manufaktur yang optimistis terhadap kondisi bisnis dalam negeri. Hal ini tercermin dari Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia yang naik menjadi 51,9. Selain itu, neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus selama 57 bulan berturut-turut dengan nilai 31,04 miliar dolar AS pada 2024.
“Ekspor kita alhamdulillah 57 bulan berturut-turut surplus. Kita juga mencatatkan surplus 31,04 miliar dolar AS pada 2024. Kinerja ini merupakan tren positif dan menunjukkan bahwa produk kita memiliki daya saing tinggi,” tambahnya.
Mengusung tema “Discover Indonesia’s Excellence: Trade Beyond Boundaries”, TEI 2025 menargetkan 1.500 peserta pameran, 5.000 pembeli (buyers) dari berbagai negara, serta 30.000 pengunjung. Produk yang dipamerkan akan terbagi dalam tiga zona utama yakni food, beverages & agriculture products; manufactured products; dan services, lifestyle.
Selain itu, TEI 2025 menghadirkan Paviliun UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor, yang bekerja sama dengan BUMN dan swasta untuk memfasilitasi ekspor produk UMKM.
“Pada TEI ke-40, kami juga akan menyiapkan Paviliun UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (BISA Ekspor) untuk fasilitasi ekspor bersama BUMN dan swasta. Selain itu, TEI kali ini juga sebagai ajang promosi sektor jasa, termasuk sektor pekerja migran Indonesia,” jelas Busan.
Kemendag juga menggelar berbagai kegiatan pendukung, seperti business matching antara eksportir dan calon pembeli internasional; konsultasi bisnis dengan perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri. Kemudian, forum bisnis dan penandatanganan MoU dengan mitra dagang; serta Anugerah Primaniyarta dan Primaduta bagi eksportir terbaik dan pembeli internasional loyal.
Penyelenggaraan TEI ke-40 didukung oleh berbagai pihak, termasuk kementerian dan lembaga terkait, asosiasi perdagangan, serta Bank Mandiri sebagai mitra strategis. TEI juga melibatkan perwakilan Indonesia di luar negeri, seperti Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), untuk menarik lebih banyak importir internasional.
“Kami juga melibatkan perwakilan RI di luar negeri, seperti Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), KJRI, dan Perwakilan Perdagangan untuk mengundang importir di negara akreditasinya. Hal ini untuk memanfaatkan dan menyukseskan TEI ke-40,” ungkap Busan.
Menariknya, penyelenggaraan TEI dilakukan tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). TEI sepenuhnya dibiayai secara mandiri dengan melibatkan pihak swasta.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi, menegaskan bahwa TEI ke-40 akan menjadi sarana strategis untuk memperkuat kerja sama perdagangan internasional dan mempercepat penetrasi produk Indonesia ke pasar ekspor.
“Penting bagi kami untuk terus melibatkan pelaku usaha sebagai pemangku kepentingan utama dalam sektor perdagangan. Kami mengajak para eksportir Tanah Air memanfaatkan kesempatan ini dengan berpartisipasi pada TEI ke-40 untuk memperluas jejaring bisnis dan meraih peluang ekspor ke pasar global,” ujar Fajarini.
Sebagai informasi, penyelenggaraan TEI ke-39 pada 9—12 Oktober 2024 berhasil mencatatkan transaksi sebesar 22,73 miliar dolar AS. Pameran tersebut diikuti oleh 1.480 peserta dan menarik lebih dari 41.488 pengunjung dari dalam dan luar negeri.
Dengan pencapaian tersebut, TEI ke-40 diharapkan dapat mencetak rekor baru dan semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama di perdagangan internasional.
Comments