Kontribusi Minerba ke PDB Capai Rp 2.198 Triliun pada 2023
Pajak.com, Jakarta – Sektor mineral dan batu bara (minerba) kembali menunjukkan perannya sebagai salah satu penggerak utama ekonomi Indonesia. Pada tahun 2023, kontribusi minerba terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai Rp 2.198 triliun, atau sekitar 10,5 persen dari total PDB Indonesia yang tercatat sebesar Rp 20.892 triliun.
“Subsektor pertambangan dan penggalian berkontribusi sebesar Rp 2.198 triliun atau 10,5 persen dari total PDB di Indonesia. Nilai ini sangat signifikan dan harus kita pertahankan bahkan ditingkatkan,” ujar Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Tri Winarno, dalam sambutannya di acara Minerba Expo 2024 yang digelar di Balai Kartini, Jakarta, dikutip Pajak.com pada Jumat (29/11).
Tri menegaskan bahwa kontribusi besar sektor minerba sejalan dengan salah satu program prioritas pemerintah, yakni Asta Cita. Program ini menitikberatkan pada ketahanan nasional di berbagai sektor, termasuk ketahanan energi dan hilirisasi sumber daya alam. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada periode 2025–2029 dengan memanfaatkan potensi besar dari sektor minerba.
Namun, Tri mengingatkan bahwa meskipun sektor ini menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi, mineral dan batu bara adalah sumber daya alam (SDA) yang tidak dapat diperbarui. Oleh karena itu, pemanfaatannya harus dilakukan secara bijak dan berkelanjutan sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945. “Pengelolaan mineral dan batu bara harus benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi bangsa Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut, Tri menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan antara eksploitasi SDA dan pelestarian lingkungan. Menurutnya, pelaku usaha di sektor minerba harus mulai mengadopsi prinsip pembangunan berkelanjutan, mengingat isu lingkungan kini menjadi perhatian utama dunia. “Isu global terkait pertambangan saat ini menuntut kita untuk tidak hanya fokus pada profit, tetapi juga memperhatikan people dan planet,” tegasnya.
Untuk memastikan keberlanjutan manfaat sektor minerba, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus melakukan berbagai perbaikan dalam tata kelola sektor ini. “Kami akan terus melakukan continuous improvement, termasuk dalam tata kelola pengelolaan mineral dan batu bara. Hal ini untuk menjamin keberlanjutan dan manfaat yang lebih besar bagi bangsa,” kata Tri.
Meskipun kontribusi sektor minerba cukup besar, tantangan ke depan tidaklah mudah. Sektor ini harus mampu beradaptasi dengan standar internasional yang lebih ketat, terutama terkait isu keberlanjutan dan transisi energi. “Pengelolaan mineral dan batu bara harus memberikan kontribusi dan tidak menimbulkan dampak negatif,” pungkasnya.
Comments