Menu
in ,

Kemenparekraf: Target di 2022 Kunjungan Wisman 3,6 Juta

Pajak.comJakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 1,8 juta sampai 3,6 juta orang di tahun 2022. Target Kemenparekraf dipatok lebih rendah dari realisasi kunjungan wisman ke tanah air pada 2020 sebesar 4,05 juta orang, dan lebih besar dari realisasi kunjungan wisman pada 2021 yang mencapai 1,5 juta orang.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyebut, meskipun di tahun 2022 terdapat berbagai macam kegiatan atau event internasional yang ada di tanah air seperti pertemuan G20 hingga MotoGP, target kunjungan wisman akan difokuskan dengan mengusung konsep pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

“Jumlah wisman ini dulu menjadi jumlah yang selalu kita kejar dari segi angka, tapi kali kita fokuskan di pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Sedangkan wisatawan nusantara ini yang menjadi andalan dengan target 260-280 juta pergerakan dan nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp 1.236 triliun,” jelasnya saat kegiatan Jumpa Pers Akhir Tahun 2021 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, dikutip Rabu (29/12).

Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Kurleni Ukar menambahkan, pihaknya sepakat dengan BAPPENAS untuk tidak memasang target yang tinggi. Namun, diharapkan acara-acara internasional tersebut  akan meningkatkan devisa bagi negara.

Pihaknya akan mendorong kontribusi sektor MICE dan wisata minat khusus di tahun depan akan mengambil porsi sekitar 23 persen, sedangkan wisata secara umum akan mengambil porsi sekitar 63-65 persen.

“Kebijakan pembukaan border ini masih menjadi kendala, kemudian masalah terkait aksesibilitas dan kemudahan untuk masuk ke Indonesia,” sambung Kurleni.

Lebih lanjut, ia mengemukakan potensi market yang memungkinkan untuk datang ke tanah air. Bali, kata Kurleni, masih menjadi destinasi kegemaran bagi wisman asal Australia, kemudian ada wisman asal India serta Jepang yang saat ini sudah ada akses langsung dari Negeri Sakura tersebut.

“Sementara untuk Batam dan Bintan, wisatawan asal Malaysia dan Singapura masih menjadi target utama,” imbuhnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya menambahkan, originasi wisman yang disasar Indonesia sangat dinamis, lantaran sesuai koordinasi dengan Kementerian Kesehatan yang harus mempertimbangkan kasus Covid-19 di negara yang disasar.

“Dinamis sekali untuk originasi wisatawan dan juga returning home policy-nya, karena kalau returning home policy berbelit-belit, itu yang membuat wisatawan malas untuk meninggalkan negaranya,” ucapnya.

Selain itu, Nia juga mengungkapkan bahwa Indonesia masih menjadi top of mind bagi wisatawan yang ingin berwisata ke tanah air. Hal itu dapat dilihat dari search volume wisatawan di mesin pencarian.

“Perhatian sudah ada pada market itu. Namun, sayangnya data-data yang sangat kuat saat ini dari search volume yang tinggi itu, justru omicron sedang tinggi. Inilah yang menjadi dasar pertimbangan nanti kita menetapkan fokus pasar harus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan,” katanya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version