Menu
in ,

Kemenparekraf-Pemprov Jatim Realisasi KEK Pariwisata

Pajak.com, Surabaya – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan percepatan pembangunan dan realisasi penyiapan beberapa kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata di Jawa Timur.

Menparekraf Sandiaga Uno menyampaikan itu kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat kunjungan kerja perdananya ke Jawa Timur, Jumat (21/5). Salah satu yang dibahas Sandi adalah KEK Singhasari, yang ditetapkan Presiden Joko Widodo melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 68 Tahun 2019 pada 27 September 2019.

“Setelah berdiskusi dengan Ibu Gubernur ada beberapa masukan yang harus ditindaklanjuti termasuk KEK Singhasari, yang rencananya akan dijadikan KEK berbasis wisata dan teknologi, yang dikhususkan untuk kawasan ekonomi kreatif,” kata Sandi di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

Sandi berharap, KEK pariwisata di Singhasari bisa menjadi episentrum ekonomi kreatif, bukan hanya di Jawa Timur melainkan juga di Indonesia. “Keberadaan KEK Singhasari diharapkan dapat meningkatkan keterampilan, beradaptasi dengan teknologi, dan membuka lapangan kerja baru yang berkualitas,” ujarnya.

Terletak di Kecamatan Singosari, Malang, Jawa Timur, KEK Singhasari digadang-gadang menjadi sentra industri ekonomi kreatif berbasis information technology (IT); sekaligus pariwisata dan satu-satunya KEK di Indonesia yang memiliki cluster digital IT. Pengembangan KEK ini sukses menumbuhkan startup-startup baru, dan memperkuat sektor UMKM di Jatim.

KEK seluas 120,3 hektare ini memiliki keunggulan geoekonomi yang memiliki orientasi geografis wilayah berdekatan dengan Bandara Internasional Juanda Surabaya dan Pelabuhan Tanjung Perak, serta terkoneksi dengan ruas tol Pandaan-Malang.

Selain itu, populasi Malang Raya yang besar dan mempunyai keunggulan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di atas rata-rata Provinsi Jawa Timur akan menjadi modal pengembangan sumber daya manusia potensial, khususnya pengembangan ekosistem digital dan ekonomi kreatif. KEK Singhasari memiliki tema pariwisata natural, heritage, and historical tourism.

Kawasan sekitar KEK mempunyai nilai situs sejarah kerajaan di Indonesia. Selain itu, kawasan ini akan menjadi pusat wisatawan di Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru. Atas dasar itulah, KEK Singhasari akan menjadi paduan yang apik antara pengembangan pariwisata dengan ekonomi digital.

KEK Singhasari diproyeksikan menarik investasi sebesar Rp 11,92 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 6.863 pekerja hingga tahun 2030. Berbagai fasilitas kemudahan dan insentif disiapkan untuk menggaet investor sebagai upaya mendongkrak ekonomi Jawa Timur.

Selain membahas KEK Singhasari, Sandi juga menjelaskan soal eksekusi dana hibah pariwisata. Sandi mengemukakan perlunya dilakukan koordinasi dengan kepala daerah agar dana hibah tersebut tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu.

“Sektor pariwisata, menjadi sektor yang paling terdampak akibat pandemi, untuk itu kami berharap dana hibah ini akan menggairahkan kembali serta memperkuat struktur sektor parekraf di Jawa Timur,” katanya.

Kemenparekraf pada tahun lalu telah menyalurkan dana hibah pariwisata sebesar Rp 2,2 triliun kepada 6.730 hotel dan 7.630 restoran. “Tahun lalu hibah pariwisata terserap hingga 70 persen, tahun ini diusulkan diperluas dan diperbesar jumlahnya menjadi Rp 3,7 triliun,” pungkasnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version