Menu
in ,

Kemenparekraf-Arogya.ai: AI untuk Kebutuhan Oksigen

Kemenparekraf - Arogya.ai: AI untuk Kebutuhan Oksigen

FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkolaborasi dengan perusahaan penyedia big data yaitu Arogya.ai untuk mengelola kecerdasan buatan (artificial intelligence) dalam memprediksi dan memproyeksikan permintaan kebutuhan oksigen di Indonesia.

“Hal ini penting mengingat Kemenparekraf yang ditugaskan menyediakan fasilitas isolasi mandiri, perlu juga menyediakan fasilitas yang menunjang salah satunya ketersediaan oksigen,” ungkap Menparekraf Sandiaga Uno, dikutip dari laman resmi Kemenparekraf, Sabtu (10/07).

Ia menambahkan bahwa lingkup sektor pariwisata dan ekonomi kreatif memang tidak bersinggungan langsung dengan upaya penanganan COVID-19. Namun, ia menginstruksikan seluruh jajarannya di Kemenparekraf agar hadir dengan penuh keberpihakan kepada masyarakat yang sedang membutuhkan.

“Situasi ini memanggil kita sebagai langkah kolaboratif untuk masuk memberikan kontribusi. Saya juga sudah berkoordinasi dengan jajaran di lingkungan Kemenparekraf agar dapat membantu sebisanya,” tambahnya.

Menteri Sandiaga juga menyambut baik kesediaan Arogya.ai untuk membantu dalam memetakan beberapa hal yang sangat diperlukan dalam penanganan kebutuhan tabung oksigen, khususnya terkait data.

“Jangan pernah bilang ini (obat-obatan dan oksigen) bukan urusan kita, ini urusan bersama. Membela masyarakat yang membutuhkan hadir dengan penuh keberpihakan. Kebetulan Arogya.ai ini bisa membantu kita memetakan beberapa hal yang sangat diperlukan terutama terkait data, ini bagian dari konsep 3G: Gercep, Geber, Gaspol,” ujarnya.

Sandiaga menjelaskan, untuk membantu mengatasi pandemi di tanah air, pihaknya telah memetakan beberapa hal:

Pertama, terkait vaksinasi yang merupakan kunci untuk menekan laju penularan COVID-19.

“Kami sudah mendorong sentra vaksinasi di lingkup Kemenparekraf agar diperluas termasuk menggandeng Politeknik Pariwisata (Poltekpar) di 6 lokasi yaitu Medan, Palembang, Bandung, Bali, Makassar, dan Lombok,” jelasnya.

Kedua, konsistensi dalam melakukan testing dan tracing. Menurutnya, karena sudah ada keputusan terkait PCR merupakan suatu keharusan sebagai salah satu upaya testing, pihaknya mendorong sentra ekonomi kreatif dan destinasi pariwisata untuk memahami hal tersebut.

Ketiga adalah terkait treatment, saat ini pihaknya melihat fasilitas kesehatan sedang mengalami peningkatan permintaan layanan sangat signifikan.

“Untuk itu kita melakukan kontribusi dengan cara mengkonversi hotel-hotel menjadi tempat tenaga kesehatan beristirahat. Dan juga digunakan untuk isoman bagi pasien tanpa gejala-bergejala sedang,” katanya.

Untuk memenuhi kebutuhan oksigen di lokasi isolasi mandiri tersebut, Sandiaga mendorong ekosistem ekonomi digital untuk mencari mitra-mitra yang bersedia membantu memberikan sumbangsih mengatasi pandemi ini.

“Seperti yang tertera di dashboard milik Arogya.ai dimana terdapat simulasi capaian berapa jumlah masyarakat di Indonesia dan seluruh dunia yang sudah di vaksin. Agar kita bisa menyadari untuk menyentuh segala lini, paling tidak ada 34 juta masyarakat di sektor parekraf yang kita bisa mobilisasi,” pungkasnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version