Menu
in ,

KemenkopUKM Dukung UMKM Perempuan dan Milenial

Pajak.com, Jakarta – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenkopUKM) akan memprioritaskan dukungan terhadap pelaku UMKM perempuan dan milenial di tahun 2022. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut, sebesar 70 persen program kementerian akan diarahkan pada pelaku UMKM perempuan dan milenial

“Hal ini merupakan bagian dari tiga sasaran KemenkopUKM untuk tahun 2022. Pemulihan transformatif di 2022 dapat diwujudkan mengingat Indonesia memiliki populasi anak muda mencapai 64,69 persen dari total 270,20 juta jiwa penduduk. Di samping itu, perempuan, anak muda, dan ekonomi hijau akan menjadi penggerak ekonomi ke depan. Kepemimpinan Indonesia di G20 menjadi momentumnya,” kata Teten dalam konferensi pers Refleksi 2021 dan Outlook 2022 secara virtual, pada (30/12).

Ia pun menyebutkan tiga agenda yang akan dilakukan Kemenkop UKM di tahun depan. Pertama, anak muda yang telah menyelesaikan pendidikan bakal diarahkan untuk berwirausaha. Teten bersyukur, saat ini 70 persen generasi muda lebih berminat untuk menekuni bisnis ketimbang bekerja di sektor publik atau swasta. KemenkopUKM juga akan fokus membidik UMKM berbasis inovasi.

Kedua, mendorong pembiayaan koperasi dan UMKM ke arah sektor riil dari sebelumnya ke sektor perdagangan. Hal itu dilakukan untuk membuka lapangan kerja yang lebih luas dan memperkuat kemandirian produk dalam negeri. Beberapa sektor riil yang akan diprioritaskan, antara lain kuliner, furnitur, produk pertanian, hingga produk custom. Sektor ini diyakini memiliki pasar, baik domestik maupun luar negeri.

“Pembiayaan LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir) kami patok 40 persen untuk sektor riil. Dengan fokus membiayai sektor riil, maka diharapkan perbankan dapat mengikuti untuk mengucurkan kredit,” kata Teten.

Ketiga, Mendorong lebih banyak UMKM masuk ekosistem digital. KemenkopUKM menargetkan 20 juta UMKM bisa terdigitalisasi pada tahun 2022—naik dari 16,9 juta UMKM di tahun 2021.

Teten menekankan, beberapa sasaran makro UMKM dan koperasi dapat tercapai jika tiga agenda itu dapat berjalan lancar. Di tahun 2022, pemerintah berharap kontribusi koperasi terhadap pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) berada di atas 6,2 persen, kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 63 persen, serta rasio kewirausahaan nasional meningkat jadi 3,75 persen.

“Kita juga menargetkan jumlah koperasi modern mencapai 150 unit, kontribusi UKM terhadap ekspor nonmigas mencapai 15,8 persen, serta rasio kredit perbankan UMKM di atas 20 persen,” tambahnya.

Teten juga optimistis target itu dengan tercapai lantaran perekonomian tahun 2022 diproyeksikan lebih baik, ditambah lagi reformasi kelembagaan yang telah dilakukan KemenkopUKM.

“Tapi tentu kami tidak bisa sendiri, kami memerlukan kolaborasi, sinergi, kerja sama dengan teman-teman asosiasi UMKM, kepala daerah, kepala dinas, 22 kementerian, dan 40 lembaga yang menangani UMKM. Tanpa itu target ini akan berat dijalankan,” ujarnya.

Teten lantas menyebutkan, hingga tahun 2021 KemenkopUKM telah memiliki fondasi kemitraan dengan 9 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sejumlah perusahaan perusahaan swasta, antara lain PT Mitra Bumdes Nusantara, Microsave Consulting, Uniqlo, IKEA, Tokopedia, MNC Group, Ina Product, Grab, dan Gojek.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version