in ,

Jokowi Waspadai Kenaikan Harga Minyak Mentah Dunia

“Transformasi ekonomi itu artinya kita akan mengubah dari konsumsi menjadi produksi, yang tumpuan fondasinya konsumsi menjadi produksi. Artinya apa? Kita harus melakukan hilirisasi industri untuk menciptakan nilai tambah, terbuka lapangan pekerjaan yang gede di Indonesia, pihak luar bayar di Indonesia—PPN (pajak pertambahan nilai) bayar di Indonesia. PNBP (penerimaan negara bukan pajak) ada di Indonesia,” jelas Jokowi.

Kedua, Indonesia berupaya beralih pada energi baru dan terbarukan (EBT) dengan menyiapkan pembangunan Green Industrial Park di Kalimantan Utara. Di sana akan dibangun energi pembangkit listrik tenaga air (hydropower) di Sungai Kayan. Di sungai ini akan menghasilkan sekitar 11.000–12000 megawatt.

“Ada wilayah industri, disuplai dari energi hijau, sehingga produk yang keluar produk-produk hijau. Inilah kekuatan negara kita, karena kita mempunyai sungai 4.400 sungai. Kita mempunyai geotermal 29.000. Tadi Sungai Kayan itu 11.000, Sungai Mamberamo itu bisa 23.000 Megawatt, Geotermal 29.000. Ada juga angin, arus bawah laut, panas permukaan laut—semuanya bisa masuk ke energi hijau. Ada tenaga surya (matahari), ini kekuatan negara kita yang negara lain enggak punya. Oleh sebab itu, fondasinya harus dimulai sesegera mungkin,” ungkap Jokowi.

Baca Juga  THR Tak Dibayarkan Perusahaan, Begini Cara Melaporkannya ke Kemenaker

Terkait dengan kenaikan harga minyak, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya telah mencatat, Indonesian crude price (ICP) mengalami kenaikan mengikuti harga minyak dunia yang kian melambung. ICP per 24 Februari 2022 tercatat sebesar 95,45 dollar AS per barel dengan harga minyak dunia yang naik menjadi 100 dollar AS per barel.

“Sejak ICP naik di atas 63 dollar AS per barel (asumsi APBN 2022), kita terus monitor dan antisipasi dampaknya. Tidak hanya harga minyak, tapi harga LPG dan BBM,” ungkap Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi.

Ditulis oleh

Baca Juga  Menlu Retno: Indonesia Diplomasi Redakan Ketegangan Iran dan Israel

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *