in ,

Investasi Pabrik Metanol Akan Serap 5 Miliar Dollar AS

Untuk itu, Kementerian Perindustrian RI mendukung pengembangan industri metanol di Indonesia seperti yang akan dilakukan oleh Sojitz Corporation. Perusahaan asal Jepang ini menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi membangun pabrik metanol kedua di Kawasan Industri Teluk Bintuni, Papua Barat. Investasi ini diproyeksikan akan menyerap sekitar 5 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 72 triliun.

Agus menyampaikan, proyek Bintuni masuk sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), sehingga Sojitz Corporation akan memperoleh kemudahan serta berbagai insentif dari pemerintah.

“Proyek petrokimia di Teluk Bintuni akan menjadi yang terbesar dengan luas sekitar 2.000 hektare. Kami akan membahasnya lebih lanjut pada kunjungan selanjutnya di bulan Mei mendatang,” imbuhnya.

Baca Juga  Jokowi Terima Kunjungan CEO Apple, Ini yang Dibahas

Kawasan industri Bintuni dikembangkan secara multiyears dengan menggunakan KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha). Pembangunan infrastruktur di kawasan tersebut ditargetkan dilaksanakan tahun ini, dan dilanjutkan dengan pembangunan pabrik-pabrik pada 2022, sehingga pelaku usaha bisa mulai berproduksi pada 2024.

Pada kesempatan yang sama Agus juga mengajak Sojitz untuk berinvestasi pada industri soda ash sebagai hilirisasi amonia, disamping sebagai pengurangan emisi karbon dioksida (CO2) pada pembakaran batu bara yang akan dikembangkan Sojitz.

“Pemerintah akan memberikan insentif tertentu bagi industri pioner seperti soda ash,” janji Agus.

Ditulis oleh

Baca Juga  Pilihan Instrumen Investasi yang Diproyeksi Tangguh di Tengah Gejolak Ekonomi

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *