in ,

Indonesia Bakal Punya “Floating” LNG Terbesar ke-9 di Dunia

FOTO : IST

Indonesia Bakal Punya “Floating” LNG Terbesar ke-9 di Dunia

Pajak.com, Teluk Bintuni – Indonesia segera mencatatkan pencapaian baru di sektor energi dengan hadirnya Floating Liquified Natural Gas (FLNG) terbesar di dalam negeri dan terbesar ke-9 di dunia.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan, berdasarkan laporan dari manajemen Genting Oil Kasuri, pembangunan FLNG telah mencapai progres 53 persen. Ia pun menegaskan akan mengirim tim untuk melakukan pengecekan langsung ke fasilitas pabrik di Tiongkok, tempat FLNG tersebut tengah dibangun.

“Itu floating LNG terbesar di Indonesia dan menurut laporan dari mereka ke sembilan di dunia. Tapi itu akan kita validasi progresnya. Saya akan kirim tim untuk melakukan kunjungan ke pabrik dimana mereka lagi bangun sekarang, yaitu di Cina,” ujar Bahlil usai meninjau proyek LNG milik Genting Oil Kasuri dan LNG Tangguh di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, dikutip Pajak.com pada Jumat (13/6/25).

Baca Juga  Bank Jatim Cairkan Dividen Rp821 Miliar ke Seluruh Pemegang Saham, Pemprov Jatim Terima Rp420 Miliar

Proyek ini merupakan hasil investasi Genting Group melalui anak perusahaannya, PT Layar Nusantara Gas. Pada Juni 2024, perusahaan tersebut meneken kontrak senilai 962,8 juta dolar Amerika Serikat (AS) dengan Wison New Energies untuk pengadaan unit FLNG berkapasitas 1,2 juta ton metrik per tahun (mtpa).

Unit FLNG ini akan didukung pasokan gas dari proyek Asap Kido Merah (AKM) milik Genting Oil Kasuri yang ditargetkan mulai berproduksi pada 2027 dengan kapasitas 330 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

Dalam kesempatan yang sama, Bahlil juga menekankan pentingnya pelibatan kontraktor lokal dalam pelaksanaan proyek energi di Papua Barat. Saat meninjau langsung Lapangan Gas Genting Oil Kasuri yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) Asap Kido Merah (AKM) di Blok Kasuri, ia menyampaikan bahwa keberadaan proyek strategis seperti ini seharusnya membawa manfaat luas bagi masyarakat dan pelaku usaha lokal.

Baca Juga  RAPBN 2026 Fokus Perkuat Ketahanan Nasional dan Transformasi Ekonomi, Ini Penjelasan Sri Mulyani!

“Kalau bisa pengusahanya jangan hanya satu bendera ya. Berbagi dengan yang lain, agar tidak ada kecemburuan,” katanya saat berdialog dengan jajaran pelaksana proyek.

Bahlil juga mengingatkan agar perusahaan pelaksana tidak hanya mengandalkan mitra dari Jakarta. Ia menegaskan pentingnya melibatkan kontraktor lokal dan membuka kesempatan kerja bagi masyarakat Papua.

“Jangan semua dari Jakarta terus. Libatkan pengusaha lokal, beri mereka kesempatan untuk bertumbuh. Ini tanah mereka juga,” tegasnya.

Proyek AKM sendiri dikelola oleh Genting Oil Kasuri Pte Ltd (GOKPL) dan ditargetkan mulai memproduksi gas sebesar 300 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) mulai 2027. Proyek ini diharapkan menjadi salah satu penopang utama pasokan gas nasional, khususnya dalam menghadapi potensi defisit energi dalam beberapa tahun mendatang.

Baca Juga  Pertamina Boyong 10 UMKM Binaan ke World Expo Osaka 2025

Bahlil juga menyebutkan bahwa pengembangan proyek telah menunjukkan kemajuan signifikan. Empat dari lima sumur yang dibuka telah rampung 100 persen, sementara satu sumur sisanya masih dalam tahap penyelesaian.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *