in ,

Di CAEXPO, Produk Halal Unggulan Indonesia Semakin Mendunia

Produk Halal Unggulan Indonesia Semakin Mendunia
FOTO: Setkab RI

Di CAEXPO, Produk Halal Unggulan Indonesia Semakin Mendunia

Pajak.com, Republik Rakyat Tiongkok – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin membuka Paviliun Komoditas Indonesia di China-ASEAN Expo (CAEXPO) Ke-20, (17/9), di Nanning International Convention and Exhibition Center (NICEC), Nanning, Guangxi, Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Ia berharap, keberadaan Paviliun Komoditas Indonesia ini membuat produk halal unggulan Indonesia semakin mendunia.

Sebagai informasi, Paviliun Komoditas Indonesia dibangun di area seluas 2.150 meter persegi dan menampilkan produk dengan kategori food and beverage, fashion accessories and jewelry, furniture and home decor, consumer goods, spa, serta herbal and beauty.

“Harapan saya Paviliun Komoditas Indonesia semakin mengenalkan produk Indonesia ke konsumen Tiongkok dan membuka akses pasar melalui direct selling ataupun kerja sama business-to-business lintas negara,” ungkap Ma’ruf Amin dalam keterangan tertulis dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com(18/9).

Sebelumnya, ia juga meresmikan Paviliun City of Charms yang khusus mempromosikan potensi Kalimantan Tengah. Dengan demikian, kedua paviliun ini diharapkan menjadi jendela tampilan keunggulan produk ekspor Indonesia.

Baca Juga  Kominfo Susun Pedoman Etika Pemanfaatan “Artificial Intelligence”

“Saya mendapatkan informasi paviliun ini memiliki total 84 booth dengan peserta 49 perusahaan yang mempromosikan produk, mulai dari consumer goods, makanan minuman, fesyen dan aksesoris, sampai dekorasi rumah dan furnitur,” ujar Ma’ruf Amin.

Selain menggambarkan tekad Indonesia untuk terus memperluas jangkauan pasar dan mempromosikan produk unggulan di arena internasional, keberadaan Paviliun Komoditas Indonesia juga merupakan implementasi dari kerja sama perdagangan antara Indonesia, RRT, dan ASEAN.

“(Paviliun ini) merupakan satu bukti lagi bahwa CAEXPO sebagai kolaborasi promosi perdagangan terus membawa hasil konkret dan positif bagi pebisnis Indonesia, ASEAN, dan RRT,” tandas Ma’ruf Amin.

Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Indonesia untuk RRT Djauhari Oratmangun menyampaikan, paviliun ini hadir lebih dari 80 produk unggulan dari Indonesia.

“Ini adalah platform off-line untuk branding produk-produk Indonesia. Selain itu kita juga memanfaatkan platform on-line (melalui platform CAEXPO) untuk branding produk-produk Indonesia,” ungkap Djauhari.

Baca Juga  Sri Mulyani Akan Tambah PMN Sebesar Rp 42,8 T ke BUMN Ini

Ia mengapresiasi atas keberhasilan sejumlah proyek kerja sama antara Indonesia dan RRT dalam koridor kerja sama Two Countries Twin Parks (TCTP). Djauhari menilai, beragam proyek dalam program tersebut telah berjalan dengan baik dan berpotensi diperluas jangkauannya pada sektor-sektor potensial yang saling menguntungkan kedua negara, khususnya sektor halal.

“Perluasan agar mencakup sektor industri halal. Pangsa pasar produk halal global maupun antarkedua negara sangat potensial untuk dioptimalkan guna memperkuat kerja sama ekonomi ke depannya,” kata Djauhari.

Untuk mendukung hal tersebut, ia menegaskan, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mendorong koordinasi internal untuk kelancaran fasilitasi investasi perusahaan RRT. Hal ini akan dilakukan melalui pembentukan kelompok kerja lintas kementerian dan lembaga (K/L), khusus untuk TCTP.

“Saya menyambut baik keinginan pelaku bisnis halal untuk berinvestasi dan mengembangkan bisnis ini di Indonesia,” ungkap Djauhari.

Baca Juga  Sri Mulyani: 3 Syarat untuk Jadi Negara Berpenghasilan Tinggi

Ia menuturkan, saat ini Indonesia telah memiliki tiga kawasan industri halal (KIH), yakni Halal Modern Valley di Serang, Halal Industrial Park di Sidoarjo, dan Bintan Inti Halal Hub di Bintan.

“Pemerintah Indonesia mengundang para pelaku bisnis yang tertarik untuk berinvestasi di sektor industri halal, baik untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun ekspor. Pemerintah Indonesia juga telah mengajak Kawasan Industri Batang dan Aviarna untuk membangun zona halal, seperti di Kawasan Industri Bintan, guna mendorong potensi industri pangan halal dalam koridor TCTP,” pungkas Djauhari.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *