in ,

Cina Bakal Relokasi Pabrik, Pemerintah Minta KEK Batam Bersiap

Cina Relokasi Pabrik
FOTO: IST

Cina Bakal Relokasi Pabrik, Pemerintah Minta KEK Batam Bersiap

Pajak.com, Batam – Pemerintah melalui Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza meminta para pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batam agar bersiap untuk memanfaatkan peluang relokasi pabrik dari Cina ke Indonesia. Hal ini disampaikan menyusul terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) yang berencana menerapkan hambatan tarif impor baru untuk produk asal Cina.

Menurut Faisol, Indonesia memiliki peluang besar untuk menarik minat perusahaan asal Cina yang ingin merelokasi pabriknya.

“Hal ini ditangkap oleh para pelaku usaha di Republik Rakyat Tiongkok (RRT) sebagai sebuah hambatan untuk melakukan ekspor langsung dari RRT ke AS. Mereka melihat kemungkinan berusaha dengan mencari lokasi-lokasi baru, terutama di kawasan ASEAN, dan merelokasi pabriknya agar bisa langsung melakukan ekspor dari negara-negara produksi,” ujar Faisol saat berdialog dengan pengelola kawasan industri di Kawasan Industri Batamindo, Kota Batam, Kepulauan Riau, dikutip Pajak.com pada Senin (20/1/2025).

Baca Juga  Menko Airlangga Tegaskan PSN di PIK 2 Hanya Kawasan “Ecotourism Tropical Coastland”

Dalam kunjungannya melihat kesiapan 19 kawasan industri di Batam sebagai tujuan relokasi pabrik tersebut, Faisol menambahkan bahwa stabilitas ekonomi dan lokasi strategis Indonesia menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor. KEK Batam, dengan fasilitas dan infrastruktur yang memadai, dinilai mampu bersaing sebagai tujuan investasi.

Beberapa sektor yang potensial untuk relokasi seperti elektronik, tekstil, alas kaki, dan otomotif menjadi perhatian utama. “Ada beberapa sektor yang memiliki niat untuk relokasi. Oleh karena itu, persiapan dari masing-masing kawasan industri menjadi sangat penting,” kata Faisol.

Selain Kawasan Industri Batamindo, Faisol juga meninjau Kawasan Industri Bintan Industrial Estate (BIIE). Kawasan ini didesain khusus untuk industri halal dengan luas mencapai 4.000 hektare. Menurut Faisol, BIIE memiliki potensi besar untuk menarik perusahaan Cina yang akan merelokasi pabriknya.

Baca Juga  Menko Airlangga Optimistis Perekonomian Indonesia Tetap Tangguh di 2025

Faisol menekankan pentingnya upaya ini untuk memperkuat posisi Indonesia di sektor manufaktur global. “Semua upaya relokasi ini dan kesiapan industri di KEK Batam ini dalam rangka memperkuat Indonesia sebagai negara yang bisa memproduksi barang-barang manufaktur, yang kita bangga dengan tulisan Made in Indonesia di setiap produk,” tuturnya.

Dengan peluang besar ini, pemerintah berharap kawasan industri di Batam mampu mengambil peran penting dalam memajukan perekonomian Indonesia.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *