Menu
in ,

BSI: Volume Transaksi Digital Tembus Rp 40,85 Triliun

Pajak.com, Jakarta – Volume transaksi digital PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) tembus sebesar Rp 40,85 triliun sepanjang kuartal I/2021. Kontribusi terbesar berasal dari transaksi melalui layanan aplikasi BSI Mobile yang naik 82,53 persen dibandingkan tahun lalu.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi menjelaskan, volume transaksi di BSI Mobile mencapai Rp 17,3 triliun pada kuartal I/2021. Akumulasi transaksi dari platform itu mencapai 14,65 juta atau tumbuh 72,35 persen dibandingkan tahun lalu.

“Jumlah besar ini muncul salah satunya didorong oleh peningkatan transaksi nasabah selama pandemi Covid-19. Sebagai super app BSI Mobile menyediakan tidak hanya layanan perbankan atau transaksi finansial, namun juga aktivitas yang berkaitan dengan gaya hidup sehari-hari nasabah,” kata Hery melalui keterangan resmi yang diterima Pajak.compada (25/4).

BSI Mobile menawarkan solusi untuk mempermudah nasabah, di antaranya fitur pembukaan rekening online; kemudahan transaksi bagi nasabah melalui fitur transfer, belanja on-line, transaksi quick response code Indonesian standard (QRIS), top up pulsa, token listrik; pembayaran sekolah. BSI Mobile juga memiliki fitur produk BSI tabungan e-mas dan gadai emas via on-line.

“Pengembangan ekosistem digital produk dan fitur BSI Mobile akan terus dilanjutkan. Dalam waktu dekat diharapkan BSI Mobile dapat dimanfaatkan nasabah dan masyarakat luas untuk mengakses pembiayaan,” kata Hery.

Pada momentum Ramadan, BSI turut menyosialisasikan penggunaan QRIS kepada masyarakat sebagai salah satu instrumen pembayaran zakat, infaq, sedekah, dan wakaf (ZISWAF). Kenaikan volume transaksi dicatatkan oleh QRIS sebesar Rp 4,7 miliar.

BSI juga aktif ikut serta dalam inklusi keuangan syariah di masjid dan pesantren, salah satunya melalui peresmian program QRIS Pesantren di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin Jakarta, pada (22-23/4). Di sana BSI menyalurkan kredit usaha rakyat senilai Rp 1,55 miliar.

“Dengan adanya QRIS ini BSI berharap akan terus mendukung pengembangan ekosistem halal,” jelas Hery.

Ia menambahkan, bank hasil merger tiga bank syariah (PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank BRI Syariah) ini telah memiliki total aset mencapai sekitar Rp 240 triliun, modal inti lebih dari Rp 22,60 triliun, dana pihak ketiga sebesar Rp 210 triliun, serta total pembiayaan Rp 157 triliun

“Seluruh aset dan kekuatan ini akan dioptimalkan untuk memberikan layanan dan produk finansial syariah yang lengkap dalam satu atap untuk memenuhi seluruh nasabah dari berbagai segmen, mulai dari UMKM, ritel, komersial, wholesale, dan korporasi—baik dalam maupun luar negeri. BSI memiliki visi untuk menjadi salah satu dari 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dalam lima tahun ke depan,” tambah Herry.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version