in ,

Bahlil Gandeng Rusia Garap Proyek Eksplorasi Migas di Indonesia

Bahlil Rusia Proyek Eksplorasi Migas
FOTO: IST

Bahlil Gandeng Rusia Garap Proyek Eksplorasi Migas di Indonesia

Pajak.com, Saint Petersburg – Pemerintah Indonesia terus memacu ketahanan energi nasional. Kali ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia resmi mengundang Rusia untuk terlibat dalam proyek eksplorasi dan produksi minyak dan gas (migas) di Tanah Air.

Langkah strategis ini diumumkan dalam lawatan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Saint Petersburg, Rusia, saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Kamis (19/6/25).

Pertemuan tersebut menandai babak baru kerja sama energi kedua negara, dengan fokus pada eksplorasi ladang migas baru, peningkatan produksi gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG), dan pasokan minyak. “Kami mengundang mitra-mitra strategis Rusia untuk terlibat dalam eksplorasi lapangan (migas) baru dan temuan cadangan gas di lepas pantai,” ujar Bahlil dalam keterangan resminya yang diterima Pajak.com pada Senin (23/6/25).

Baca Juga  Ditopang Penerimaan Pajak dan Jasa, Devisa Indonesia Stabil di Angka 152,5 Miliar Dolar AS pada Akhir Mei 2025

Langkah ini sejalan dengan target Prabowo dalam mewujudkan swasembada energi, termasuk peningkatan lifting minyak dan gas nasional. Sebagai bentuk dukungan konkret, Pemerintah Rusia menawarkan modernisasi infrastruktur migas Indonesia, terutama pada ladang-ladang tua yang dinilai masih menyimpan potensi.

“Kami bersedia memodernisasi infrastruktur supaya mendongkrak produksi minyak dari ladang tua,” ujar Presiden Putin.

Garap Ladang Tua: Peluang Baru bagi Masyarakat

Optimalisasi ladang tua bukan hanya agenda teknologi, tapi juga menjadi strategi inklusif untuk melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan energi. Pemerintah Indonesia membuka ruang bagi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang telah memiliki Wilayah Kerja (WK) migas untuk menggandeng masyarakat secara business to business (B2B).

Baca Juga  ANTAM Bakal Bagi-bagi Dividen Rp3,65 Triliun, 100 Persen Laba 2024

Langkah ini diperkuat melalui Peraturan Menteri Nomor 14 Tahun 2025 tentang Kerja Sama Pengelolaan Bagian Wilayah Kerja Untuk Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi. Regulasi ini memungkinkan sumur-sumur minyak milik masyarakat dikelola oleh badan usaha seperti koperasi atau BUMD, dengan standar pertambangan yang bertanggung jawab.

“Ini terobosan baru dari pemerintah agar bisa meningkatkan produksi migas nasional sekaligus memperbaiki tata kelola sumber daya migas, termasuk penanganan sumur minyak masyarakat yang ilegal dan dampak negatif yang timbul terhadap lingkungan dan keselamatan,” tegas Bahlil.

Relasi energi antara Indonesia dan Rusia sebenarnya telah berlangsung lama. Kerja sama meliputi sektor migas, batubara, ketenagalistrikan, energi baru dan terbarukan (EBT), hingga efisiensi energi. Salah satu proyek strategis yang sedang dijajaki adalah pembangunan kilang minyak dan kompleks petrokimia di Jawa Timur.

Baca Juga  Kilang Pertamina Internasional Catat Kinerja Cemerlang 2024, “Yield Valuable” Produk Tembus 83,2 Persen

Model kolaborasi ini diharapkan menjadi blueprint untuk proyek-proyek migas masa depan. Pemerintah ingin memastikan bahwa setiap kerja sama tak hanya berdampak jangka pendek, tapi juga menyuntikkan investasi teknologi tinggi ke dalam industri nasional yang lebih berkelanjutan.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *