Menu
in ,

Anang Hermansyah Akan Luncurkan Games Berbasis NFT

Pajak.com, Jakarta – Musikus Anang Hermansyah akan meluncurkan lima games tradisional berbasis non-fungible token (NFT) pada Maret 2022. Token ASIX miliknya nanti akan membiayai beberapa kategori games, seperti play to earn (P2E) yang terdiri dari Congklak, Bola Bekel, Layangan, Komodo Legends, dan We Are Papua.

“Proyek yang sudah kita sampaikan di website kita. Itu pun kita sudah develop. Mudah-mudahan bulan Maret sudah bisa dinikmatin. Game congklak itu jelas, kita akan angkat news cash-nya adalah dengan game-game yang dari Indonesia. Kita angkat ke dunia yang 3D (tiga dimensi). Ini sebuah keniscayaan yang akan kita lewati. Bahwa karya-karya kita yang masuk ke dunia blockchain akan lebih bagus dari yang sudah ada saat ini,” kata Anang saat konferensi pers di Jakarta Selatan, (2/1).

Pencipta lagu Separuh Jiwaku Pergi ini mengaku telah berkonsultasi ke polisi untuk menjamin keamanan bisnis NFT. Anang juga memastikan token ASIX telah terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag).

“Keamanan investor penting. Iya dong, nanti melihat NFT berhasil—hari ini beli dengan harga sekian, habis itu naik sekian, habis itu gone orangnya, gimana dong?. Kan, kita enggak mau, bagaimana bersama-sama (menjaga keamanannya),” ujar juri X Factor ini.

Anang meyakini, kini aset digital berbasis teknologi blockchain memang sangat menjanjikan. Terbukti dengan pencapaian Ghozali Everyday yang mampu menghasilkan miliaran rupiah dari NFT.

“Tapi kita enggak bisa sendirian, ASIX itu enggak bisa sendiri. Kita butuh gotong-royong bersama. Sekarang ada di bisnis teknologi yang luar biasa ini, baik seniman pemain bisnis maupun pemerintah. Ini harus bersama-sama gotong royong, bagaimana bikin bisnis ini menjadi luar biasa di masa depan Indonesia yang akan datang dengan penduduk anak muda yang besar 2030—2040,” ujar suami Ashanty itu.

Menurut Anang, pengembangan bisnis digitalnya seirama dengan agenda Presiden Joko Widodo yang ingin mengembangkan metaverse asli Indonesia.

“Presiden kan juga sudah menggadang-gadang bahwa Indonesia di G20 nanti akan memperkenalkan metaverse Indonesia. Itu adalah hal yang nanti kita akan menuju ke sana. Kalau sejak hari ini kita tidak mau membuka diri, jangan-jangan dengan penduduk ratusan juta dan ini market yang cukup besar, tahu-tahu pemainnya orang negara sebelah semua. Ini kan, nanti yang kita takutkan akan terlambat lagi,” kata Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2014—2019 ini.

Kendati demikian, Anang mengakui, bisnis NFT ini bukan sesuatu yang mudah untuk dipelajari. Diperlukan komitmen dan kesabaran yang teguh untuk memahami proses bisnis aset digital ini.

“Ya kalau kesulitan mah pasti ada. Aku, kan, juga bukan orang finance. Tapi dengan belajar sedikit demi sedikit, ya aku jadi mulai paham. Harapan aku, orang-orang di seluruh Indonesia mulai mempelajari ini dan bisa memanfaatkannya dengan baik,” tambah Anang.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version