Menu
in ,

6 Klaster Industri Akan Dikembangkan di IKN Nusantara

Pajak.com, Jakarta – Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Amalia Adininggar menyebutkan, ada enam klaster industri yang akan dikembangkan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, di Penajam Paser, Kalimantan Timur (Kaltim). Keenam klaster industri itu, yakni industri teknologi bersih, farmasi terintegrasi, pertanian berkelanjutan, ekowisata, bahan dan produk kimia, dan wilayah rendah karbon. Pemerintah memastikan pembangunan IKN Nusantara bukan sekadar pemindahan administrasi pemerintahan, melainkan menjadi sumber pertumbuhan baru bagi Indonesia.

“Pembangunan ibu kota negara sebenarnya merupakan bagian dari dari mencapai visi 2045. Nantinya IKN baru akan menjadi kota yang cerdas, hijau, modern, berteknologi tinggi, dan berstandar internasional. Dalam jangka panjang IKN diharapkan sebagai economic superhub—penggerak dan menjadi economic value chain nasional. Misalnya, IKN akan didorong pengembangan farmasi, manufaktur untuk active pharmaceutical ingredients karena di sana punya bahan baku yang besar. Dari sini akan bisa dimaksimalkan untuk penggunaan pabrik yang mayoritas berada di pulau Jawa. Nah, pabrik obat di Jawa 95 persen diimpor, apabila kita bisa produksi ini (di IKN Nusantara) bisa jadi membantu ke Jawa,” kata Amalia dalam webinar Indonesia Economic Outlook yang diselenggarakan oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), (26/1).

Ketua Tim Pokja Ekonomi dan Pembiayaan IKN Nusantara ini memastikan, pemerintah telah memiliki strategi pengembangan ekonomi secara terukur, sehingga pemindahan ini dapat menciptakan sumber pertumbuhan baru yang berkelanjutan.

“Nanti kalau kita lihat, (IKN Nusantara) jadi saraf pusat pemerintahan, ada industri teknologi bersih yang akan didukung Samarinda sebagai jantung sektor energi berkelanjutan, di mana jadi basis manufaktur energi baru terbarukan. Ini merupakan game changer untuk (Indonesia) tumbuh lebih cepat dan ini upaya kita cari sumber pertumbuhan ekonomi baru dengan cara menyeimbangkan ekonomi antarwilayah yang lebih merata,” kata Amalia.

Menurutnya, pemerintah telah mempersiapkan Samarinda dan Balikpapan sebagai wilayah penopang IKN Nusantara. Bappenas memastikan IKN Nusantara akan dilengkapi dengan pengembangan sektor ekonomi di sekitarnya.

“Samarinda akan sebagai jantung atau pusat sektor energi yang berkelanjutan. Di mana ini nanti akan menjadi basis manufaktur energi terbarukan. Balikpapan akan menjadi otot, salah satunya hilirisasi pengolahan migas (minyak dan gas) menjadi produk petrokimia dan lainnya. Kemudian akan menjadi pelabuhan utama provinsi,” ungkap Amalia.

Dengan rencana dan potensi yang ada, pemerintah pun membuka ruang investasi baru untuk jangka menengah maupun panjang di IKN Nusantara. Investasi dan ekspor juga akan menjadi kunci pemulihan ekonomi nasional. Secara khusus, Bappenas menargetkan terjadi peningkatan produk domestik regional bruto (PDRB) di Kaltim empat sampai lima kali lipat dari saat ini dan tercipta tiga juta lapangan kerja baru.

“Di tengah-tengah kita pulih, pemerintah harus memberikan fasilitas yang bagus, playing field yang besar untuk para investor berinvestasi di Indonesia. Pemerintah juga meyakini tahun 2022 merupakan tahun kunci pemulihan ekonomi Indonesia walaupun ditengah-tengah ketidakpastian dari berkembangnya Omicron. Tentunya pemerintah harus tetap optimistis dan sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 ini adalah 5,2 hingga 5,5 persen. Saatnya 2022 kita harus pulih, harus tumbuh lebih cepat semakin bagus buat kita kemudian recover stronger,” kata Amalia.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version