in ,

BCA Syariah Catat Kinerja Positif di Tahun 2020

BCA Syariah Catat Kinerja Positif di Tahun 2020
Foto: IST

Pajak.comJakarta – PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) mampu menujukkan kemampuannya bertahan di tengah tantangan ekonomi dan pandemi Covid-19. Hingga akhir tahun 2020, laba sebelum pajak (profit before tax) BCA Syariah tercatat sebesar Rp 92,6 miliar, atau meningkat 11,17 persen dibandingkan dengan tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 83,3 miliar.

Sejalan dengan kinerja baik yang diraih perbankan syariah nasional, Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih mengatakan, profitabilitas yang masih bisa diraih ini tidak lepas dari penerapan tata kelola perusahaan yang baik dengan senantiasa mengedepankan prinsip kehati-hatian.

“Manajemen aset dan liabilitas secara optimal, serta penerapan tata kelola perusahaan yang baik dengan senantiasa mengedepankan prinsip kehatian-hatian menjadi kunci kami dalam melaksanakan operasional perbankan BCA Syariah,” jelas John saat Pemaparan Kinerja Keuangan perusahaan 2020 secara virtual, Senin (8/2).

Baca Juga  Komwasjak: “Core Tax” Bikin Potensi Sengketa Pajak Menurun

Sementara itu, Direktur BCA Syariah Pranata mengemukakan perusahaan juga tumbuh positif dari segi aset dan dana pihak ketiga (DPK). Aset perusahaan di Desember 2020 tercatat sebesar Rp 9,7 triliun, naik 12,57 persen secara tahunan (YoY) dibandingkan Desember 2019 sebesar Rp 8,6 triliun.

Pertumbuhan aset BCA Syariah didukung oleh penambahan modal dari hasil penggabungan dengan Bank Interim Indonesia dan pertumbuhan DPK per Desember 2020 yang tercatat sebesar Rp 6,8 triliun, atau meningkat 10,37 persen YoY dibandingkan periode yang sama tahun 2019.

Meskipun begitu, pembiayaan sampai dengan 2020 relatif stagnan dampak rendahnya permintaan pembiayaan untuk ekspansi usaha di masa pandemi. Pembiayaan Syariah per Desember 2020 tercatat sebesar Rp5,6 triliun, terkoreksi sebesar 1,35 persen YoY dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga  Wajib Pajak Lunasi Pokok Pajak dan Denda, Kanwil DJP Jaksus Hentikan Penyidikan

Pranata menyebut, BCA Syariah tetap berkomitmen melakukan fungsi intermediasi di tengah pandemi dengan menyalurkan pembiayaan di samping melakukan restrukturisasi, disesuaikan dengan kondisi usaha dan kebutuhan nasabah. Selain itu, penyaluran pembiayaan Syariah masih difokuskan pada sektor produktif di antaranya sektor perdagangan dan proyek-proyek infrastruktur strategis pemerintah.

Komposisi segmentasi pembiayaan Syariah didominasi oleh pembiayaan komersial sebesar 75,61 persen, UMKM sebesar 22,11 persen, dan pembiayaan konsumer sebesar 2,28 persen. BCA Syariah mampu mempertahankan kualitas pembiayaan, terbukti dengan non-performing financing (NPF) gross tercatat sebesar 0,50 persen mengalami penurunan daripada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 0,58 persen.

John optimistis akan ada perbaikan ekonomi di tahun ini, sehingga menargetkan pertumbuhan kredit hingga 8 persen. Sementara dari segi pendapatan, manajemen menargetkan pertumbuhan 5 sampai 10 persen. John Kosasih memastikan bahwa perusahaan akan selalu mengedepankan pertumbuhan yang berkualitas dan berkesinambungan, melalui inovasi produk dan layanan.

Baca Juga  Prosedur Pengajuan Permohonan Pencabutan Penanaman Modal

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *