Menu
in ,

Hery Gunardi, Konsistensi dan Loyalitas sang Bankir

Pajak.com, Jakarta – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT BRIsyariah Tbk memberi restu pembentukan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), di akhir tahun 2020. Alhasil, BSI terbentuk dari hasil merger BRISyariah, PT Bank BNI Syariah (BNIS), dan PT Bank Syariah Mandiri (BSM). Bersamaan dengan pembentukan itu, RUPSLB turut menunjuk Hery Gunardi sebagai Direktur Utama.

Bukan tanpa sebab Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memilih Hery. Erick menilai Eks Wakil Direktur Utama Bank Mandiri ini memiliki gagasan terkait model bisnis perusahaan yang tepat bagi BSI.

Pengalaman Hery di dunia perbankan memang tidak bisa diragukan. Setelah meraih gelar Master of Business Administration di University of Oregon Amerika Serikat, ia bergabung di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) pada tahun 1991. Di sana, pria kelahiran Bengkulu, 26 Juni 1962 ini merintis karier sebagai anggota tim Pengembangan Produk dan Promosi Bapindo. Kemudian, ia dipercaya menjadi Analis Kredit Bermasalah dan dipromosikan menjadi Kepala Subbagian Sindikasi Surat Hutang pada tahun 1996.

Saat krisis finansial 1998, Hery Gunardi ditunjuk untuk menjadi bagian dari tim utama merger Bank Bapindo dan tiga bank berplat merah lainnya, yakni Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, dan Bank Exim. Hery terlibat dalam mempersiapkan foot print cabang Bank Mandiri serta mempersiapkan integrasi produk empat bank anggota merger. Sejak itu karier Hery di Bank Mandiri kian bersinar.

Saat manajemen Bank Mandiri mendirikan perusahaan asuransi dengan AXA Prancis, Hery dipercaya sebagai Direktur Project pada 2002. Hingga akhirnya AXA Mandiri resmi beroperasi pada Desember 2003 dan Hery didapuk sebagai Direktur di PT AXA Mandiri Financial Services.

Di tangannya, AXA Mandiri langsung mencatat profit pada tahun pertama. Padahal pada business plan, laba baru akan diperoleh di tahun ketiga. Ia juga mampu melakukan roll out bisnis AXA Mandiri di 500 cabang dalam waktu hanya satu tahun.

Prestasi demi prestasi terus mengiringi karier penggemar olah raga golf, sepeda statis, tenis meja dan badminton ini. Tak heran Hery beberapa kali dipercaya memegang posisi jabatan sejumlah anak usaha Bank Mandiri, diantaranya menjadi Senior Vice President (SVP) Wealth Management, Senior Vice President (EVP) Jakarta Networks, Senior Executive Vice President (SEVP) Consumer Finance, hingga menduduki jabatan sebagai Direktur Micro and Retail Banking; Direktur Micro and Business Banking; Direktur Consumer Banking; Direktur Distributions;  Direktur Bisnis dan Jaringan.

Saat menjabat sebagai orang nomor dua di Bank Mandiri, perseroan sukses merengkuh berbagai penghargaan bergengsi, diantaranya Best Service Excellence dari Marketing Research Indonesia selama 10 tahun berturut-turut (2007-2017) dan mengantarkan Bank Mandiri ke urutan 11 dari 500 perusahaan terbaik dunia dari sisi lingkungan kerja (World Best Employer) tahun 2018.

Kini di bawah nahkodanya, Hery Gunardi ingin membawa BSI masuk dalam 10 bank syariah terbesar di dunia. Ia berjanji akan melakukan transformasi dengan penguatan layanan, sumber daya manusia dan teknologi digital. Pihaknya juga akan fokus menyasar segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) secara terintegrasi; melayani sektor konsumer, ritel, hingga nasabah global melalui produk sukuk.

“Ini tidak hanya sekedar penggabungan bank saja. Kami akan masuk 10 bank syariah terbesar dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. Kami akan terus berbenah dan melayani segala lini. Dengan layanan modern dan inklusif serta tetap menjaga prinsip-prinsip keuangan syariah.  Kami berjanji akan berkontribusi pada pemerataan ekonomi masyarakat melalui ZISWAF,” ujar Hery dalam sambutannya pada peresmian BSI.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version