Respons Menko Airlangga atas Penunjukan Dirjen Pajak dan Bea Cukai Baru
Pajak.com, Jakarta – Penunjukan dua pejabat penting di eselon I Kementerian Keuangan (Kemenkeu), yakni Bimo Wijayanto sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak dan Djaka Budi Utama sebagai Dirjen Bea Cukai, mendapat respons langsung dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga menyampaikan pandangannya mengenai latar belakang dan tantangan yang akan dihadapi oleh kedua pejabat tersebut, seiring dengan target besar pemerintah untuk meningkatkan rasio pajak dan memperkuat layanan kepabeanan.
Airlangga menilai Bimo adalah sosok yang tepat untuk memimpin Dirjen Pajak. Ia menyoroti pengalaman Bimo yang luas, termasuk di lingkungan perpajakan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), serta Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP). Terakhir, Bimo juga menjabat di Kantor Kemenko Perekonomian.
Dari sisi akademik, Bimo dinilai memiliki latar belakang pendidikan yang kuat. Ia adalah lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM), pernah menempuh pendidikan di Australia, dan mengikuti program postdoctoral. Airlangga juga menekankan bahwa usia Bimo yang relatif muda menjadi nilai tambah dalam mengemban tugas berat sebagai Dirjen Pajak.
Mantan Ketua Umum Golkar itu menyampaikan harapan besar terhadap peran Bimo dalam meningkatkan rasio pajak nasional. Namun, ia juga mengingatkan pentingnya kerja tim di dalam organisasi besar seperti Direktorat Jenderal Pajak, yang terdiri dari lebih dari 70 ribu pegawai.
“Kerja sama itu penting karena pajak itu lebih dari 70 ribu [pegawai] sehingga organisasi menjadi penting, dan menjaga kerja sama baik horisontal dan vertikal,” jelas Airlangga saat ditemui awak media usai menghadiri pelantikan eselon I Kemenkeu, di Jakarta.
Ia menggarisbawahi pentingnya implementasi sistem inti administrasi perpajakan atau coretax, sebagai salah satu alat utama untuk mendongkrak rasio pajak.
Sementara itu, Djaka Budi Utama juga disebut akan menghadapi tantangan besar sebagai pimpinan Bea dan Cukai. Menurut Airlangga, peran Bea dan Cukai sangat vital sebagai gerbang utama keluar masuk barang dari dan ke Indonesia, yang menyangkut kepentingan seluruh dunia usaha.
Ia menyampaikan bahwa tugas Djaka tidak hanya soal pengawasan dan penerimaan negara, tapi juga menyangkut aspek kemanusiaan. Salah satunya adalah perlakuan yang lebih ramah dan tertib terhadap pekerja migran, yang disebut Airlangga sebagai “pahlawan devisa” bangsa.
Menanggapi latar belakang Djaka sebagai purnawirawan TNI, Airlangga menegaskan bahwa hal itu bukan menjadi persoalan. “Purnawirawan, jadi enggak ada masalah, sudah selesai dari [TNI] jadi Purnawirawan,” ujarnya singkat.
Pelantikan Bimo dan Djoko berlangsung di Auditorium Mezzanine Kemenkeu, Jakarta, dan dilakukan bersamaan dengan beberapa pejabat tinggi lainnya. Selain Bimo, dan Djoko, Sri Mulyani juga melantik Mantan Dirjen Pajak Suryo Utomo sebagai Kepala Badan Teknologi, Informasi, dan Intelijen Negara.
Comments