Menu
in ,

Pelaku Industri Otomotif Ingin Insentif PPnBM Diperpanjang

Pajak.com, Jakarta – Pelaku industri otomotif berharap pemerintah dapat memperpanjang insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) mobil baru sebesar 100 persen hingga akhir tahun 2021 karena mampu meningkatkan penjualan. Seperti diketahui, insentif ini akan berakhir pada 31 Agustus 2021.

Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Kukuh Kumara optimistis penjualan masih akan meningkat jika insentif dapat diperpanjang. Terlebih beberapa perusahaan sudah melakukan beragam persiapan untuk peningkatan produksi, termasuk mulai membuka lowongan kerja.

“Kita berterima kasih kepada pemerintah karena ada relaksasi PPnBM ini semenjak bulan Maret. Relaksasi PPnBM mampu menggerakkan industri penunjang otomotif, bukan hanya mendongkrak penjualan tapi juga produksi, sehingga menimbulkan dampak masyarakat bisa kembali bekerja. Bahkan anggota GAIKINDO sudah melakukan rekrutmen demi menunjang industrinya,” jelas Kukuh Kumara dalam program AutoBiZZ yang disiarkan CNBC Indonesia, pada (27/8).

Berdasarkan data GAIKINDO, sebelum adanya PPnBM penjualan mobil hanya mencapai 40 ribu sampai 50 ribu atau separuh normal pada Januari sampai Februari tahun ini. Begitu berlaku PPnBM, lonjakan produksi lebih dari 100 ribu per bulan. Adapun penjualan dari pabrik ke dealer (wholesales) mencapai 84 ribu unit seperti kondisi normal. Target GAIKINDO untuk tahun 2021, penjualan dapat mencapai 750 ribu kendaraan.

“Sisi lain kita punya ekspor itu meningkat, 2019 sebelum pandemi ekspor CBU (completely built up/mobil utuh) 330 ribu, karena pandemi 2020 tinggal 230 ribu unit. Sekarang upaya untuk pulih kembali, salah satu pemulihan dipicu kebijakan pemerintah dalam hal PPnBM DTP (ditanggung pemerintah),” ungkap Kukuh.

Harapan senada juga diungkapkan Presiden Komisaris Indomobil Sukses Internasional Soebronto Laras. Ia berharap insentif diperpanjang, meskipun ia juga pesimistis hal itu bisa terwujud. Mengingat pemerintah sudah memberikan banyak insentif. Di samping itu, ekonomi sudah berangsur pulih.

“Teman-teman di industri otomotif ini sangat menghargai apa yang diperjuangkan pak menteri industri untuk memperpanjang insentif, sangat luar biasa. Tapi pandemi ini telah menyebabkan faktor-faktor yang semu. Apakah di production atau di sales marketing, ini masih menjadi kendala,” kata Soebronto.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita telah mengusulkan untuk memperpanjang insentif PPnBM 100 persen.

“Saya sudah menandatangani surat kepada Menteri Keuangan (Sri Mulyani Indrawati) untuk mengusulkan perpanjangan program PPnBM DTP,” kata Agus.

Agus menjelaskan, langkah itu diambil untuk terus membantu perkembangan industri otomotif tanah air. Pasalnya, sektor otomotif ini berperan sangat besar dalam pertumbuhan industri dalam negeri. Sektor otomotif berkontribusi cukup signifikan terhadap ekspor nasional, yakni 4,5 persen di tahun 2020. Sektor ini termasuk 10 besar produk ekspor nonmigas nasional. Sementara itu, kontribusi industri otomotif terhadap produk domestik bruto (PDB) tahun lalu tercatat sebesar 4,42 persen.

Bahkan, industri otomotif pun mampu mendongkrak pertumbuhan sektor lainnya. Mulai dari industri pengolahan, seperti barang metal (baja, besi, aluminium), kabel, kawat, karet, kaca, hingga sektor energi—bahan bakar minyak (BBM).

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version