Nilai Impor Indonesia Turun 8,91 Persen jadi 18,82 Miliar Dollar AS per September 2024
Pajak.com, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa, nilai impor Indonesia mencapai 18,82 miliar dollar Amerika Serikat (AS) pada September 2024. Nilai itu turun 8,91 persen secara bulanan atau month to month/mtm dibandingkan Agustus 2024 yang sebesar 20,67 miliar dollar AS.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan bahwa, impor migas September 2024 senilai 2,53 miliar dollar AS, turun 4,53 persen dibandingkan Agustus 2024 atau turun 24,04 persen dibandingkan September 2023.
“Penurunan nilai impor secara bulanan ini didorong oleh penurunan nilai impor non-migas dan juga penurunan nilai impor migas,” kata Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, pada Selasa (15/10).
“Nilai impor Indonesia (pada) September 2024 mencapai 18,82 miliar dollar AS, turun 8,91 persen dibandingkan Agustus 2024 atau naik 8,55 persen dibandingkan September 2023,” tambah Amalia.
Lebih rinci, Amalia menjelaskan bahwa, impor non-migas per September 2024 senilai 16,30 miliar dollar AS, turun 9,55 persen dibandingkan Agustus 2024 atau naik 16,29 persen dibandingkan September 2023.
Menurut Amalia, dari sepuluh golongan barang utama nonmigas September 2024, mesin/ perlengkapan elektrik dan bagiannya mengalami penurunan terbesar senilai 342,1 juta dollar AS atau sekitar 14,48 persen, dibandingkan Agustus 2024. Sementara golongan instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis mengalami peningkatan terbesar senilai 33,5 juta dollar AS atau sekitar 9,21 persen.
Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–September 2024 adalah Tiongkok 51,38 miliar dollar AS (35,65 persen), Jepang 10,53 miliar dollar AS (7,31 persen), dan Australia 7,32 miliar dollar AS (5,08 persen). Impor non-migas dari ASEAN 25,67 miliar dollar AS (17,81 persen) dan Uni Eropa 9,43 miliar dollar AS (6,54 persen).
Seluruh nilai impor menurut golongan penggunaan barang selama Januari–September 2024 mengalami peningkatan terhadap periode yang sama tahun sebelumnya. Golongan bahan baku/penolong meningkat tertinggi senilai 4.726,5 juta dollar AS (3,94 persen), diikuti barang modal 953,5 juta dollar AS (3,31 persen) dan barang konsumsi 667,9 juta dollar AS (4,26 persen).
Comments