Menu
in ,

Insentif PPnBM Ditargetkan Dongkrak Penjualan Mobil

Insentif PPnBM Ditargetkan Dongkrak Penjualan 750 Ribu Mobil

FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Kukuh Kumara optimistis, perpanjangan insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) ditanggung pemerintah (DTP) mobil baru di bawah 1.500 cc sampai Desember 2021, mampu mendongkrak pertumbuhan penjualan hingga 750 ribu unit mobil. Pasalnya, sejak diberlakukan pada Maret 2021, penjualan mobil telah mencapai sekitar 406 ribu.

“Kita masih punya sekitar lima bulan lagi sampai target 750 ribu unit. Artinya kalau kita bisa, paling tidak menjual 60 ribu unit per bulannya, maka 750 ribu unit akan bisa dicapai. Pada kondisi bulan Juli, kan ada PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) darurat, itu ada dampaknya menurunan. Tapi tidak separah di tahun lalu,”ungkap Kukuh dalam acara Market Review IDX Channel, pada (10/8).

Seperti diketahui, fasilitas insentif PPnBM DTP 100 persen telah diberikan untuk penjualan mobil 4×2 di bawah 1.500 cc yang diperpanjang hingga Agustus 2021. Selanjutnya, periode diskon PPnBM DTP 50 persen diperpanjang hingga Desember 2021. Sebelumnya, program relaksasi PPnBM ini berlaku dengan skema tiga bulanan, yakni Maret-Mei 2021 diskon 100 persen; Juli-Agustus 2021 sebesar 50 persen; dan Oktober-Desember 2021 sebesar 25 persen.

“Selama ini kebijakan PPnBM cukup baik, bahkan setelah kita dalami itu telah menggerakkan perekonomian, sampai UMKM (usaha mikro kecil menengah) pun akan terlibat. Karena di sektor ini bukan hanya perusahaan-perusahaan besar,” kata Kukuh.

Ia optimistis, produksi mobil Indonesia memiliki daya saing yang tinggi. Sebab potensi dalam negeri pun cukup besar. Dengan penduduk 270 juta, rasio kepemilikan mobil di Indonesia masih 99 mobil per 1.000 penduduk. Sedangkan Malaysia, rasio kepemilikan mobil sudah 490 mobil per 1.000 penduduk dengan jumlah penduduk 30 juta; Thailand 240 mobil per 1.000 penduduk.

“Artinya peluang Indonesia tinggi. Kalau kita naikkan satu saja (mobil). Itu, kan, ada pasar sekitar 240-270 mobil. Kita sangat kerja keras agar banyak negara mengambil mobil dari Indonesia,” kata Kukuh.

Demi semakin mendongkrak penjualan, GAIKINDO berkomitmen untuk memacu ekspor mobil. Sebab di saat negara-negara lain terkena dampak Covid-19—produksi mobil menurun—Indonesia harus mengambil peluang ekspor dengan baik.

“Kita harus bersama mengatasi pandemi, di sisi lain kita juga harus bekerja menjalankan ekonomi. Kinerja ekspor dipertajam dengan menambah jenis varian yang bisa diproduksi di Indonesia. Selama ini kita sudah ekspor ke 82 negara termasuk Amerika Selatan dan Jepang. Nah, ini yang harus kita kerjakan bersama dengan pelaku usaha, pemerintah, dan negara-negara tujuan. Misalnya Australia, pasarnya lumayan—bisa 1,2 juta mobil per tahun. Namun sampai saat ini belum bisa produksi Indonesia (mobil) di ekspor ke sana. Mereka cenderung masih menggunakan dari Thailand,” ungkap Kukuh.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version