Menu
in ,

IAMAI Tolak Kenaikan PPN “Game On-line” 28 Persen

Pajak.com, India – Internet and Mobile Association of India (IAMAI) menolak adanya rencana kenaikan tarif Goods and Services Tax (GST) atau Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi sebesar 28 persen atas game on-line. Sebelumnya, PPN atas game on-line di India berlaku sebesar 18 persen.

Untuk itu, IAMAI mendesak Dewan GST untuk tetap mempertahankan tarif PPN atas permainan digital yang berlaku sebesar 18 persen. Menurut keterangan resmi IAMAI, kenaikan tarif PPN berpotensi membuat bisnis di sektor game tidak dapat bertahan dan dampak negatif lanjutan lainnya.

“Setiap kenaikan tarif GST kemungkinan akan membuat bisnis di sektor ini tidak dapat bertahan, yang mengarah ke penutupan total (industri game). Pada gilirannya, akan mengakibatkan hilangnya sejumlah besar pekerjaan,” kata IAMAI dalam keterangan resmi yang Pajak.com kutip (18/5).

IAMAI memandang, kenaikan PPN menjadi 28 persen nantinya akan menghilangkan kepercayaan investor, sehingga dapat berpotensi melemahkan industri game on-line digital di India. Padahal saat ini industri game on-line tengah melesat dan eksponensial dengan tingkat pertumbuhan tahunan majemuk sebesar 35 persen. IAMAI juga memperingatkan kebijakan kenaikan tarif PPN akan menyebabkan erosi basis pajak.

“Beberapa pakar industri bahkan telah menentang kenaikan pajak atas permainan digital bersamaan dengan balap, perjudian, dan taruhan,” kata IAMAI.

Hal senada juga diungkapkan CEO Games 24×7 (portal game on-line) Trivikraman Thampy. Menurutnya, kenaikan pajak pada game akan mendorong operator justru menghindari yurisdiksi pajak India dengan menyelenggarakan game di negara lain.

“Ini akan menjadi pukulan tiga kali lipat. Industri kalah, pemerintah kehilangan pendapatan pajak, dan pemain juga kalah karena mereka akan terkena operator yang tidak bermoral,” kata Trivikraman.

Otoritas pajak pajak India memang berencana meningkatkan tarif pajak PPN atas permainan digital dari 18 persen menjadi 28 persen. The Group of Ministers (GoM) juga telah setuju untuk menaikkan PPN atas kasino dan game on-line. Namun, belum ada detail terperinci mengenai cakupan permainan yang masuk dalam rencana kenaikan tarif PPN itu. Pemerintah India masih menggelar diskusi terkait dengan rencana itu dengan pelbagai pemangku kepentingan.

“Pemerintah, beberapa industri, pemangku kepentingan, dan masyarakat harus terlibat dalam pengoperasian kasino, kursus balap, dan permainan online. Dengan mengingat semua aspek dan mempertimbangkan pandangan semua pemangku kepentingan, kami akan memutuskan tarif dan hal-hal terkait lainnya. ,” ungkap GoM Convener dan Ketua Menteri Meghalaya Conrad K. Sangma.

Niko Partners (lembaga penelitian) merilis laporan tentang perkembangan industri game di 10 negara Asia di tahun 2021. Sepuluh negara yang dimaksud dalam laporan itu, antara lain Filipina, Indonesia, India, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Dalam laporan itu, disebutkan bahwa nilai industri game di pasar Asia pada 2021 mencapai 35,7 miliar dollar AS.

Niko Partners juga membahas tentang pertumbuhan industri game dalam beberapa tahun ke depan. Dari 10 negara di Asia, India menjadi negara dengan industri game yang mengalami pertumbuhan terbesar. Tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun dari industri game di India pada periode 2020-2025 mencapai 29,8 persen. Diperkirakan, nilai industri game di India akan menembus 1 miliar dollar AS pada 2025. Populasi yang besar menjadi salah satu alasan di balik industri game di India bisa tumbuh sangat pesat. Dengan jumlah penduduk sebanyak 1,39 miliar orang, India menjadi negara dengan populasi terbesar ke-2 di dunia setelah Tiongkok.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version