Genjot Penciptaan Lapangan Kerja, Pemerintah Siapkan Insentif Pajak Ini Buat Gaet Investor
Pajak.com, Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus menggenjot investasi dengan menyiapkan berbagai insentif pajak guna menarik minat investor. Hal ini dilakukan untuk menarik lebih banyak investor, sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru di Indonesia.
Berbagai skema keringanan pajak, seperti tax holiday dan tax allowance, tengah disiapkan pemerintah agar lebih fleksibel dan tepat sasaran. Tidak hanya berdasarkan besaran investasi, pemerintah juga mempertimbangkan pemberian insentif bagi perusahaan yang mampu menciptakan banyak lapangan kerja.
“Kita juga memikirkan bagaimana bentuk insentif, tidak hanya dari segi berapa besar masukannya [investasi] ke kita, mereka bisa mendapatkan insentif in term of tax holiday, tax allowance, dan sebagainya,” kata Rosan di sela konferensi pers capaian realisasi investasi triwulan IV, pada Jumat (31/1/2026).
Terkait hal tersebut, kata Rosan, saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Insentif tersebut diharapkan mampu memberikan keuntungan bagi investor, sekaligus mempercepat realisasi investasi yang berdampak langsung pada perekonomian.
“Itu sedang kita bicara dengan Kementerian keuangan, bagaimana mereka bisa mendapatkan insentif itu juga,” jelasnya.
Menurut Rosan, dengan adanya insentif pajak yang lebih inklusif, pemerintah berharap akan semakin banyak investor yang tertarik menanamkan modalnya di Indonesia. Hal ini bukan hanya menggerakkan sektor industri dan hilirisasi, tetapi juga membuka peluang kerja lebih luas bagi masyarakat.
“Itu yang kita lakukan, harapannya itu bisa lebih create a lot of investment yang menciptakan lapangan pekerjaan,” tambah Rosan.
Dalam kesempatan tersebut, Rosan juga bilang bahwa hilirisasi tetap menjadi prioritas utama dalam kebijakan investasi nasional di 2025. Selain berpotensi besar dalam meningkatkan nilai tambah sumber daya alam, hilirisasi juga mampu menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan berorientasi ekspor, yang akan memperkuat posisi Indonesia di pasar global.
“Kenapa? Karena kita potensinya itu sangat tinggi. Kedua, penciptaan lapangan pekerjaannya juga terus berjalan meningkat. Dan yang paling penting, ini juga export oriented,” ujar Rosan.
Untuk diketahui, Kementerian Investasi/BKPM mencatat, total investasi yang berhasil dihimpun dari periode Januari-Desember 2024 mencapai Rp1.714,2 triliun, atau melampaui target yang telah ditetapkan. Capaian ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 20,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yang biasanya hanya tumbuh sekitar 12 hingga 13 persen per tahun.
Capaian investasi sepanjang tahun 2024 tidak hanya memenuhi target yang ditetapkan pemerintah, tetapi bahkan melampauinya. Jika mengacu pada target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar Rp1.650 triliun, realisasi investasi tahun ini telah mencapai 103,9 persen. Sementara itu, dibandingkan dengan target dalam Rencana Strategis (Renstra) sebesar Rp1.239,3 triliun, capaian investasi ini melesat hingga 138,3 persen.
Peningkatan investasi ini juga berdampak langsung terhadap perekonomian nasional, terutama dalam penciptaan lapangan kerja. Sepanjang 2024, sebanyak 2.456.130 tenaga kerja Indonesia terserap dalam berbagai proyek investasi, mengalami peningkatan 34,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Comments