Rekor Baru! BEI: Jumlah Investor Saham Lebih dari 7 Juta
Pajak.com, Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan rekor baru. Hingga akhir Mei 2025, jumlah investor saham Indonesia sudah lebih dari 7 juta single investor identification (SID). BEI menilai jumlah tersebut mencerminkan optimisme positif terhadap prospek perekonomian Indonesia, sehingga minat masyarakat terhadap investasi di pasar modal dalam negeri masih tetap tinggi, bahkan di tengah dinamika global.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengungkapkan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari dukungan penuh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Self-Regulatory Organization (SRO) dan anak usahanya, serta sinergi berbagai pemangku kepentingan dalam melaksanakan koordinasi penguatan berbagai program edukasi pasar modal yang inovatif.
“Menariknya, meskipun kebijakan tarif impor [oleh Pemerintah Amerika Serikat/AS] mulai diberlakukan, minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia tetap tinggi. Tecermin dari penambahan lebih dari 38 ribu investor saham selama periode 27 Maret 2025 hingga 8 April 2025, kemudian bertambah menjadi 7.001.268 investor hingga 26 Mei 2025,” jelas Jeffrey dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, (3/6/25).
Ia menyebut, penambahan sebanyak 38.676 investor saham terjadi selama periode libur panjang Idulfitri. Kala itu, jumlah investor meningkat dari 6.705.452 SID pada 27 Maret 2025 menjadi 6.744.128 SID pada 8 April 2025. BEI juga mencatat, jumlah investor saham Indonesia pada 31 Desember 2024 yang masih tercatat sebanyak 6.381.444 SID.
“Pertumbuhan ini terjadi meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mengalami perubahan dari 7.079,905 pada penutupan perdagangan akhir tahun 2024 menjadi 5.967,988 pada 9 April 2025, yang kemudian kembali menguat ke posisi 7.175,819 per 28 Mei 2025,” ungkap Jeffrey.
Edukasi Investor Saham
Kendati jumlah investor mengalami pertumbuhan, BEI menyadari bahwa kondisi ini harus diimbangi dengan penguatan infrastruktur informasi dan edukasi pasar modal. Untuk itu, aplikasi IDX Mobile yang telah diunduh lebih dari 287 ribu pengguna, dan media sosial resmi BEI menjadi beberapa kanal utama untuk memberikan akses informasi sekaligus edukasi yang cepat serta mudah kepada masyarakat.
Secara simultan, BEI juga memperluas jaringan Galeri Investasi BEI yang kini mendekati 1.000 lokasi. Program ini didukung oleh lebih dari 6.000 Duta Pasar Modal yang menjadi ujung tombak edukasi di berbagai daerah di Indonesia.
Hingga jelang pertengahan tahun 2025, BEI telah melaksanakan berbagai program yang dijalankan melalui area dan kantor perwakilan di seluruh Indonesia, baik secara daring maupun luring kegiatan edukasi, seperti Sekolah Pasar Modal (SPM) dari level satu hingga tiga, webinar, seminar, dan workshop yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat, serta melibatkan pelaku industri, perusahaan efek, asosiasi, akademisi, komunitas, dan media sebagai bagian penting dari strategi literasi pasar modal.
Jeffrey menekankan, BEI senantiasa berupaya untuk memperkuat basis investor pasar modal. Tidak hanya untuk meningkatkan partisipasi investor ritel, namun juga melalui komunikasi berkelanjutan kepada investor institusi.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BEI Iman Rachman menambahkan bahwa BEI akan berorientasi pada peningkatan partisipasi investor institusi. Target ini dilakukan dengan terus menjalin keterlibatan aktif bersama investor institusi domestik guna mendorong peran mereka dalam aktivitas transaksi pasar.
“Inisiatif strategis ini mencerminkan komitmen kuat BEI untuk membangun pasar modal yang transparan, dinamis, dan inklusif di masa depan. Dengan kuatnya basis investor, peran pasar modal Indonesia semakin signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Iman.
Comments