Realisasi Investasi Capai Rp452,8 Triliun pada Kuartal IV-2024
Pajak.com, Jakarta – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, Investasi di Indonesia terus menunjukkan tren positif. Capaian tersebut tercermin dalam realisasi investasi pada kuartal IV-2024 yang capai Rp452,8 triliun, atau meningkat sebesar 4,9 persen secara quarter on quarter (qoq) dan 23,8 persen secara year on year (yoy).
“Pencapaian kita dalam kuartal IV 2024 adalah Rp452,8 triliun, di mana kenaikan secara quarter on quarter adalah 4,9 persen,” ujar Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani dalam konferensi pers, dikutip Pajak.com pada Sabtu (1/2/2025).
Rosan menjelaskan bahwa, realisasi investasi kuartal IV-2025 tersebut setara dengan 27,4 persen dari target Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sebesar Rp1.650,0 triliun. Kemudian, setara dengan 36,5 persen dari target rencana strategis (Renstra) yang sebesar Rp1.239,3 triliun.
Investasi yang masuk ke Indonesia juga berdampak langsung pada penciptaan lapangan kerja. Pada kuartal IV-2024, investasi berhasil menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 580.916 orang. Jumlah ini meningkat signifikan sebesar 26,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari total investasi tersebut, kontribusi terbesar berasal dari luar Pulau Jawa yang mencapai Rp260,4 triliun atau 57,5 persen dari total investasi. Sementara itu, Pulau Jawa menyumbang Rp192,4 triliun atau 42,5 persen. Hal ini menunjukkan tren positif pemerataan investasi di berbagai wilayah Indonesia.
Pada kuartal IV-2024 Penanaman Modal Asing (PMA) masih mendominasi dengan kontribusi sebesar Rp245,8 triliun atau 54,3 persen dari total investasi. Kenaikan investasi asing ini tercatat meningkat sebesar 33,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp207 triliun atau 45,7 persen, dengan pertumbuhan 14,1 persen secara yoy.
Dari sisi lokasi, Jawa Barat menjadi provinsi dengan realisasi investasi terbesar pada kuartal IV-2024 dengan nilai Rp66,2 triliun atau setara dengan 14,6 persen dari total investasi nasional. Jakarta menyusul di posisi kedua dengan Rp50,1 triliun atau 11,1 persen. Sulawesi Tengah menempati peringkat ketiga dengan Rp41,3 triliun atau 9,1 persen. Sementara itu, Jawa Timur mencatat investasi sebesar Rp35,9 triliun atau 7,9 persen, dan Sumatera Selatan Rp30,5 triliun atau 6,7 persen.
Jika melihat lebih spesifik pada investasi PMA, Sulawesi Tengah menjadi wilayah dengan realisasi investasi tertinggi, yakni sebesar 2,6 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan 16,2 persen dari total PMA. Jawa Barat berada di posisi kedua dengan 2,5 miliar dolar AS atau 15,4 persen, diikuti oleh Jakarta dengan 1,4 miliar dolar AS atau 8,3 persen. Sumatera Selatan juga mencatat angka yang sama dengan Jakarta, yakni 1,4 miliar dolar AS atau 8,3 persen, sementara Kepulauan Riau memperoleh investasi asing sebesar 0,9 miliar dolar AS atau 5,6 persen.
Sementara itu, dari sisi PMDN, Jakarta menjadi daerah dengan realisasi investasi tertinggi sebesar Rp28,5 triliun atau 13,8 persen. Jawa Barat berada di peringkat kedua dengan Rp28,4 triliun atau 13,7 persen. Jawa Timur menyusul dengan Rp22,5 triliun atau 10,8 persen. Kalimantan Timur mencatat realisasi investasi sebesar Rp16,4 triliun atau 7,9 persen, sedangkan Nusa Tenggara Barat mencapai Rp15,4 triliun atau 7,4 persen.
Comments