Menu
in ,

Penurunan PPKM Level 3 Memantik Penguatan IHSG

Pajak.com, Jakarta – Penurunan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 di Jabodetabek serta beberapa wilayah Jawa dan Bali, berhasil membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat sebesar 0,18 persen  atau naik 10,59 poin dibandingkan dengan posisi penutupan akhir pekan lalu di level 6.030,772. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, IHSG pada perdagangan pekan ini (periode 23—27 Agustus) berada pada level 6.041,366.

Jika ditilik, IHSG menguat selama dua hari, yakni pada Senin dan Rabu (23 Agustus dan 25 Agustus). Reli terbesar terjadi pada hari Senin atau saat pengumuman penurunan PPKM level 3 dari level 4, yakni menguat sebesar 1,31 persen sehingga melambungkan IHSG kembali ke level psikologis 6.100.

“Nilai kapitalisasi pasar bursa selama sepekan meningkat 0,19 persen menjadi sebesar Rp 7.281,343 triliun dari Rp 7.267,791 triliun pada pekan sebelumnya. Sementara itu, rata-rata frekuensi harian bursa mengalami perubahan sebesar 1,58 persen menjadi 1.435.231 transaksi dari 1.458.268 transaksi,” kata Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, pada (29/8).

Kendati demikian, rata-rata volume transaksi harian bursa mencatatkan penurunan sebesar 4,45 persen menjadi 21,643 miliar saham dari 22,651 miliar saham. Sementara, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) merosot sebesar 16,58 persen menjadi Rp 11,599 triliun dari Rp 13,904 triliun.

Dalam sepekan, investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 467,40 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 21,057 triliun.

Aksi beli terbesar terjadi pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Investor asing mencetak net buy senilai Rp 2,3 triliun untuk saham BBCA.  Saham unicorn perusahaan rintisan digital/startup bervaluasi di atas  1 miliar dollar AS PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) menyusul dengan nilai pembelian bersih Rp 1,7 triliun. Namun, dari sisi nilai total transaksi, saham bank digital PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) memimpin dengan nilai perdagangan mencapai Rp 2,4 triliun dalam sepekan.

Sementara, asing mencatat net sell terbesar terjadi pada saham PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) senilai Rp 199,17 miliar. Saham SMMA melesat 9,57 persen ke Rp 12.025 per saham dalam sepekan dengan total volume perdagangan mencapai 23,02 juta dan nilai transaksi Rp 257,89 miliar.

Investor asing juga mencatat beli bersih saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) senilai Rp 160,73 miliar, yang membuat ADRO melemah 1,58 persen ke Rp 1.245 per saham. Total volume perdagangan saham ADRO mencapai 406,56 juta dengan nilai transaksi Rp 517,19 miliar.

Kemudian, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga banyak dilego asing sebesar Rp 86,6 miliar. Saham BBNI pun ditutup melemah 2,30 persen ke Rp 5.300 per saham dengan total volume perdagangan sebesar Rp 91,39 juta dan nilai transaksi Rp 483,37 miliar.

Ada pula saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) yang dilepas asing sebesar Rp 86,2 miliar. Alhasil, ERAA anjlok 7,50 persen ke Rp 555 per saham dengan total volume perdagangan saham mencapai 481,6 juta dan nilai transaksi Rp 281,6 miliar.

Dalam sepekan, BEI juga mencatat, total emisi obligasi dan sukuk berjumlah 470 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 424,13 triliun dan 47,5 juta dollar AS yang diterbitkan oleh 125 perusahaan . Surat berharga negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 156 seri dengan nilai nominal Rp 4.325,01 triliun. Selain itu, efek beragun aset (EBA) terdapat sebanyak 10 emisi senilai Rp 6,17 triliun.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version