Menu
in ,

Mata Uang Kripto Melemah pada Akhir Pekan

Kripto Melemah pada Akhir Pekan

FOTO : IST

Pajak.com, Amerika Serikat – Mata uang kripto (cryptocurrency) kompak melemah pada perdagangan, Jumat (23/4). Pelemahan disinyalir dipicu oleh penurunan harga bitcoin sepanjang pekan ini. Berdasarkan data investing.com, tercatat harga bitcoin ambruk 7,41 persen ke level 49.807,80 dollar AS atau setara dengan Rp 722.711.178 (asumsi kurs Rp 14.510/dollar AS); ethereum merosot 6,88 persen ke 2.243,14 dollar AS atau setara Rp 32.547.961; binance coin anjlok 14,57 persen ke 473,80 dollar AS atau Rp 6.874.838.

Penurunan juga terjadi pada ripple yang turun 21,83 persen ke 1,02 dollar AS atau Rp 14.800; Cardano turun 16,87 persen ke 1,01 dollar AS atau Rp 14.655, dan dogecoin terjatuh 30,62 persen ke 0,20 dollar AS atau Rp 2.902. Jika ditelaah, pelemahan cryptocurrency yang paling parah terjadi pada ripple yang ambruk hingga 42,69 persen.

Chief Executive Officer (CEO) CryptoQuant (perusahaan analisis blockchain yang berbasis di Korea Selatan) Ki Young Ju mengatakan, aksi jual investor masih menerpa di hampir seluruh cryptocurrency, padahal beberapa hari sebelumnya sempat bergerak ke zona hijau (positif).

“Data on-chain menunjukkan bahwa kami masih memperkirakan kripto masih berada dalam pasar bullish jangka panjang. Dalam jangka pendek, kami mungkin mengalami koreksi dan bergerak ke samping dalam kisaran yang luas karena pasar terlalu panas di antara investor ritel,” kata Ki Young Ju.

Menurutnya, penurunan cryptocurrency dipicu oleh pelemahan bitcoin selama beberapa pekan ini. Bitcoin sebenarnya telah berada di zona pemulihan sejak sebelumnya sempat turun, bahkan di Februari pernah merosot 21 persen. Kemudian, melesat tajam dan menembus ke level tertinggi sepanjang masa hingga 64.900 dollar AS.

Adapun kapitalisasi pasar bitcoin saat ini sebesar 937,18 miliar dollar AS atau setara Rp 13.628,88 triliun. Artinya, bitcoin turun sekitar 22 persen hanya dalam kurun waktu kurang dari 10 hari. Bitcoin juga telah menembus di bawah rata-rata harga pergerakan 50 hari pada grafik harian, yang dipandang sebagai tanda momentum yang melambat.

CEO Delta Exchange Pankaj Balani mengatakan, prospek mulai terlihat untuk bitcoin sejak Kamis (23/4). Namun, kenyataannya masih menurun dan memicu kripto lainnya.

“BTC (bitcoin) telah tergelincir di bawah support rata-rata bergerak 50-hari yang dimilikinya melalui reli ini, dan sepertinya ada lebih banyak sisi negatifnya di sini,” kata Balani.

Bahkan ia telah memperingatkan, penurunan berkelanjutan bitcoin dari harga jangka pendek bisa menyebabkan instrumen ini terjun bebas ke level 40.000 dollar AS.

Kendati terus melemah, magnet kripto justru kian kuat di dunia. Tak terkecuali di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), jumlah investor aset kripto telah mencapai 4,2 juta orang. Angka itu tidak beda terlalu signifikan dari jumlah investor di pasar modal yang mencapai 4,5 juta.

“Para pelanggan aset kripto Indonesia umumnya adalah kalangan milenial yang memiliki kelebihan dana untuk memanfaatkan momentum pergerakan kenaikan harga, karena ada potensi untuk mendapatkan keuntungan. Disamping juga ada potensinya membuat rugi ketika tren kenaikan harga berbalik turun,” ungkap Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti Sahudi, kepada Pajak.com melalui pesan singkat.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version